ICA-CEPA diharapkan dapat selesai secara substantif pada akhir 2024
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Kanada akan mengutamakan negosiasi yang efektif untuk menyelesaikan perundingan putaran ketujuh Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA–CEPA) di Semarang, Jawa Tengah, pada 4-8 Maret 2024.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan kedua negara telah sepakat untuk membahas setiap isu secara menyeluruh.

"Indonesia dan Kanada sepakat untuk mengutamakan negosiasi yang efektif dan berkualitas pada putaran ini. Kedua negara juga berkomitmen untuk membahas menyeluruh setiap isu dengan menghargai gagasan masing-masing demi mencapai kesepakatan bersama yang telah ditentukan," kata Djatmiko melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Perundingan ICA-CEPA merupakan salah satu perundingan prioritas bagi Indonesia yang membahas peningkatan akses pasar barang, jasa, dan investasi di kawasan Amerika Utara serta isu-isu perdagangan Indonesia dan Kanada.

Melalui kesepakatan kedua kepala negara yang disetujui pada September tahun lalu, ICA-CEPA diharapkan dapat selesai secara substantif pada akhir 2024.

Dalam putaran ketujuh ini kedua belah pihak membahas 19 isu runding dan satu diskusi ahli secara tatap muka.

Beberapa isu yang dibahas antara lain perdagangan barang, perdagangan jasa, aturan asal barang, pengadaan barang dan jasa pemerintah, investasi, kekayaan intelektual, kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, kerja sama ekonomi, perdagangan inklusif, lingkungan, dan ketenagakerjaan.

"Diperlukan kolaborasi dan kerja sama secara optimal untuk menyelesaikan ICA-CEPA. Perundingan ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat berupa peningkatan perekonomian bagi kedua negara," ujarnya.

Total perdagangan Indonesia dan Kanada pada 2023 tercatat senilai 3,4 miliar dolar AS, turun sebesar 19,38 persen dari 2022.

Ekspor Indonesia ke Kanada tercatat sebesar 1,3 miliar dolar AS, sedangkan impor dari Kanada tercatat sebesar 2,1 miliar dolar AS, sehingga Indonesia defisit sebesar 845 juta dolar AS.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Kanada pada 2023 adalah perlengkapan telepon, hasil produksi atau limbah, karet alam, aksesori, dan koper.

Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari Kanada pada 2023 yaitu, gandum, pupuk, kedelai, dan serbuk kayu.

Baca juga: Kemenkumham bahas pasal kekayaan intelektual dalam ICA-CEPA
Baca juga: Mendag: Indonesia-Kanada sepakat selesaikan ICA CEPA akhir 2024
Baca juga: Indonesia dan Kanada susun penyelesaian ICA-CEPA jelas dan terarah

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024