Bandung (ANTARA News) - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault mengatakan bahwa Indonesia mengalami surplus politisi, sedangkan negarawan sangat sedikit. Saat berbicara pada orientasi mahasiswa baru Universitas Padjadjaran (Unpad) di Bandung, Kamis, Adhyaksa menyatakan Indonesia membutuhkan banyak negarawan. Ia membedakan antara negarawan dan politisi. Negarawan, katanya, seseorang yang menempatkan diri sebagai pelayan bagi bangsa dan negaranya, sedangkan politisi menempatkan bangsa dan negara untuk melayani kepentingan dirinya. Adhyaksa mengatakan boleh saja seseorang menjadi politisi, asalkan memiliki sikap dan perilaku sebagai negarawan. Pada acara yang juga dihadiri Rektor Unpad Prof Dr Ganjar Kurnia, Adhyaksa juga mengatakan bahwa sebagian masyarakat mengalami kegilaan karena marah (mad of anger) dan kegilaan karena senang (mad of joy). Kegilaan karena marah dicontohkan Adhyaksa terjadi pada pengunjuk rasa yang menuntut berbagai hal dengan cara anarki, sehingga merusak ketertiban umum, sedangkan kegilaan karena senang terjadi pada histeria pertunjukan musik atau penyalahgunaan narkoba yang justru menelan korban. Adhyaksa menyentil pola hidup sebagian masyarakat dewasa ini yang individualistis atau tidak peduli pada orang lain. Ia mengatakan industri, investasi, individu, dan informasi telah mengubah kehidupan masyarakat. Pada kesempatan itu, ia menyatakan akan memberi beasiswa bagi para mahasiswa yang memiliki prestasi dalam olahraga. (*)

Copyright © ANTARA 2008