Moskow, (ANTARA News) - Rusia pada Jumat akan menarik seluruh pasukannya dari Georgia, kata Menteri Pertahanan Anatoly Serdyukov mengumumkan di sini Kamis, yang dikutip oleh kantor berita Interfax. "Sebagaimana perintah panglima tertinggi pasukan angkatan bersenjata, Jum`at 22 Agustus pukul 06:00 waktu setempat semua pasukan Rusia akan mulai ditarik dari wilayah Georgia ke Ossetia Selatan," kata Serdyukov. Sementara itu, kantor berita DPA dari New York melaporkan bahwa Rusia Kamis malam menyampaikan rancangan resmi resolusi kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dengan tujuan untuk mengakhiri konflik di Georgia, namun Amerika Serikat dan Inggris mengatakan bahwa mereka tidak bersedia memberikan suara mengenai teks Rusia itu. Ke-15 negara anggota tetap DK juga telah mempersiapkan draft resolusi kedua untuk pertimbangan dari Prancis, yang saat ini adalah ketua Uni Eropa, menyerukan segera penarikan mundur tentara Rusia dari Georgia. Termasuk Ossetia Selatan dan Abkhazia, suatu gencatan senjata dan perundingan-perundingan internasional untuk mengatasi masalah Georgia dan Rusia. Dutabesar Inggris John Sawers mengatakan kepada wartawan setelah DK melakukan pembicaraan dua jam di balik pintu tertutup, bahwa Dewan tidak bersedia menerima rancangan resolusi baik dari Rusia maupun Prancis karena tidak ada kepastian kondisi di Georgia. "Kami perlu melihat perkembangan di lapangan," kata Sawers mengenai tuntutan-tuntutan terhadap Rusia agar menarik mundur pasukannya dari Georgia. Rancangan resolusi Prancis tidak menyebut rencangan enam butir sebelumnya yang dikemukakan oleh Presiden Parncis Nichoilas Sarkozy, yang oleh para diplomat dikatakan bahwa hal itu dimaksudkan pertama-tama untuk mengakhiri pertempuran yang meletus 7 Agustus antara tentara Rusia dan Georgia di Ossetia Selatan. Rancangan enam butir itu telah mendapat dukungan dari Moskow dan Tbilisi dengan beberapa klarifikasi yang diberikan oleh Paris, berkaitan dengan masalah-masalah integritas wilayah dan kedaulatan Georgia, yang tidak disebut di dalam rancangan. Wakil Dutabesar AS Alejandro Wolff mengatakan, para anggota Dewan minta Rusia memberikan berbagai penjelasan, termasuk mengenai penarikan mundur pasukannya dan tekadnya untuk mempertahankan sebagian tentaranya di wilayah Georgia, sebelum rancangan itu diperdebatkan. Sementara itu Dutabesar Rusia Vitaly Churkin mengatakan, penarikan tentaranya sudah dimulai. Hal itu dilakukan berdasarkan keadaan dan Dewan Keamanan berada di balik situasi di lapangan, kata Churkin. AS, Rusia, Inggris, Prancis dan China adalah anggota tetap Dewan Keamanan yang berhak veto. Rusia Rabu menyodorkan rancangan resolusi untuk mengimbangi rancangan Prancis, yang keduanya berupaya mengakhiri konflik, namun terdapat perbedaan dalam mencapai tujuan. Namun, rancangan Rusia berdasarkan atas rancangan enam butir yang diajukan Prancis sebelumnya.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008