Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia siap membantu keberangkatan keluarga warga negara Indonesia korban kecelakaan pesawat Spanair di Spanyol, 20 Agustus, guna keperluan pengenalan. Jurubicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah di Jakarta pada Jumat mengatakan, "KBRI Madrid telah berhubungan dengan keluarga korban, juga berunding dengan pihak Spanair untuk menyiapkan tiket penerbangan bagi dua anggota keluarga dari Indonesia ke Madrid, termasuk penyiapan akomodasi bagi kedua orangtua atau siapa pun, yang ditunjuk mewakili keluarga korban." Sementara itu, tambah dia, Departemen Luar Negeri juga menyiapkan upaya membantu keberangkatan dua anggota keluarga korban, seperti, kelengkapan surat, yang diperlukan anggota keluarga untuk berangkat ke Spanyol dalam waktu dekat. Dari imigrasi Manado diperoleh kabar bahwa paspor untuk keluarga korban telah dibuat, sedangkan untuk masalah visa ke Spanyol, Departemen Luar Negeri tengah berkoordinasi dengan Kedutaan Spanyol di Jakarta. Sebelumnya, untuk kepentingan pengenalan jenazah, Spanyol menawarkan dua pilihan, karena keadaan jenazah agak sulit dikenali, sehingga memerlukan contoh DNA dari keluarga. Pilihan pertama adalah pengambilan contoh DNA dari keluarga dilakukan di Indonesia, sedangkan pilihan kedua adalah anggota keluarga didatangkan ke Madrid. "Dari sisi waktu, akan lebih menguntungkan bila keluarga korban diberangkatkan langsung ke Madrid, sehingga langkah tersebut yang dijalankan," katanya. Pada 20 Agustus 2008, pukul 14.45 waktu setempat, maskapai penerbangan Spanyol, Spanair JK 5022, jatuh di ujung landasan bandar udara Barajas, Madrid, Spanyol. Pemerintah Spanyol menghubungi KBRI di Madrid, karena salah satu korban tewas adalah warga negara Indonesia dengan nama Nguni Toka Rondonuwu (NTR), yang berusia 31 tahun, anak kapal, yang dalam perjalanan ke pulau Canary. KBRI mendatangi tempat kejadian untuk mengenalinya dan menggalang pengambilan jenazah yang bersangkutan. Pada daftar penumpang terdapat empat warga Indonesia, dengan inisial IBPS, MK, NSH dan NS, namun pemerintah Spanyol pada pusat gawat darurat setempat, yang dihubungi KBRI, memastikan bahwa keempat orang tersebut tidak jadi berangkat dengan penerbangan Spanair JK 5022.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008