Usia bus yang dimiliki sekarang sudah cukup tua sehingga perlu dilakukan penggantian
Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengalokasikan anggaran sekitar Rp850 juta untuk pengadaan bus tamu guna menggantikan bus lama yang sudah dioperasionalkan selama sekitar 16 tahun.

“Usia bus yang dimiliki sekarang sudah cukup tua sehingga perlu dilakukan penggantian. Harapannya, bisa direalisasikan akhir tahun,” kata Kepala Bidang Aset Daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Yogyakarta Andhy Sasongko di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, proses pengadaan bus tamu tersebut sempat tidak berjalan lancar sehingga terjadi gagal lelang dan harus dilakukan lelang ulang dengan penggantian sejumlah spesifikasi bus, di antaranya spesifikasi sasis kendaraan.

“Saat tidak ada peminat pada lelang pertama, kami kemudian melakukan evaluasi dan kemudian mengubah spesifikasi di antaranya penggantian sasis supaya lebih mudah dipenuhi,” katanya.

Waktu yang tersisa selama dua bulan sebelum tutup tahun anggaran, lanjut Andhy diharapkan cukup untuk merealisasikan bus berukuran kecil dengan kapasitas 22 tempat duduk tersebut asalkan dalam waktu dekat segera ada peminat dan pemenangnya.

Proses lelang tidak dilakukan melalui e-katalog karena pengadaan bus tidak dilakukan seperti pembelian kendaraan atau mobil dinas operasional lainnya. “Pengadaan bus membutuhkan karoseri sehingga bus tidak tersedia di dalam e-katalog,” katanya.

Sementara itu bus lama belum akan dihapuskan dari aset Pemerintah Kota Yogyakarta, tetapi akan digunakan untuk kebutuhan lain di antaranya digunakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga sebagai transportasi atlet atau kegiatan kepemudaan lain.

Selain digunakan untuk menjemput tamu atau mengantarkan tamu Pemkot Yogyakarta saat mengikuti kunjungan ke wilayah, bus tersebut juga dimanfaatkan untuk membawa rombongan wali kota atau wakil wali kota dan jajarannya saat berkunjung ke wilayah.

Sebelumnya Andhy menyebut usia operasional kendaraan diupayakan maksimal hanya tujuh tahun agar biaya perawatan yang harus dikeluarkan tetap efisien.

Kendaraan dinas yang tidak lagi dapat dioperasionalkan atau dinilai sudah tidak layak dioperasionalkan akan dihapuskan dari aset Pemkot Yogyakarta melalui lelang. Pemkot kemudian melakukan peremajaan kendaraan dinas disesuaikan kebutuhan dan kemampuan anggaran.

Baca juga: BEI bidik investor milenial di Yogyakarta
 

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019