Berlin, (ANTARA News) - Tiga terowongan besar di pusat Berlin dibuka untuk umum pada bulan ini. Terowongan itu adalah peninggalan sejarah yang menampilkan visi megalomaniak dari Adolf Hitler mengenai pusat arsitektur baru untuk ibu kota Nazi Jerman. Terowongan sedalam 16 meter di bawah tanah itu dibangun tahun 1938 dan merupakan bagian dari jaringan transportasi bawah tanah yang terletak di bawah serentetan gedung rancangan Albert Speer, arsitek Nazi. Pembangunan gedung-dedung itu tidak pernah selesai akibat Perang Dunia II. Salah satu rancangan arsitektur itu adalah kubah aula terbesar di dunia. Rancangan kompleks di permukaan tanah meliputi bulevar, alun-alun dan gedung-gedung yang sangat besar, di antaranya satu bangunan berbentuk busur yang membuat Arc de Triomphe di Paris seperti bukan-apa-apa. Selain itu terdapat Aula Besar setinggi 290 meter yang cukup menampung 180 ribu orang. Hitler menyebut konsep itu "Berlin --ibukota dunia" dan sebagai lambang Kekaisaran ketiga. Belakangan, konsep itu biasa disebut "Jermania". Terowongan-terowongan yang panjangnya mulai dari 90 hingga 220 meter itu terletak di bawah taman Tiergarten.Fungsinya (seharusnya) adalah untuk jalan dan jalur kereta api. "Terowongan itu adalah bagian dari rencana besar Speer yang kini kita sebut 'Jermania'. Yang mengejutkan, terowongan itu masih dalam kondisi baik," kata sejarawan Dietmar Arnold kepada Reuters. Dia adalah kepala Asosiasi Terowongan Bawah Tanah (underground) Berlin serta pemandu wisata lubang perlindungan Bawah Tanah. Arnold juga mengelola suatu pameran tentang rencana-rencana Hitler. Pekan lalu Arnold mengajak para wartawan melakukan kunjungan langka ke terowongan-terowongan gelap itu.Biasanya terowongan itu tertutup untuk masyarakat karena alasan keamanan. "Akustiknya luar biasa," kata Arnold. Dia gemar menyanyikan satu nada dan mendengar gema di sekelilingnya. Setelah perang, pasukan Inggris menutup terowongan itu. Terowongan tersebut ditemukan kembali pada tahun 1969 namun tetap ditutup. Pada tahun 1990, setahun sesudah hancurnya Tembok Berlin, terowongan itu diserahkan kepada pemerintah kota Berlin. Walaupun sebagian besar sudah dihancurkan, beberapa dari 1.000 lubang perlindungan masih utuh dan menjadi tugu peringatan tentang sejarah kekerasan kota itu. Poster propaganda dan tulisan perintah-perintah melarikan diri yang terpampang di dinding lubang perlindungan mendatangkan suasana masa lalu.Di salah satu lubang perlindungan terpajang koper-koper, helm, seragam dari berbagai tempat.Lubang-lubang perlindungan Jerman pada masa Perang Dunia II mampu menampung 800 ribu orang.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008