Jakarta (ANTARA News) - DPP Partai Bintang Reformasi (PBR) segera merecall Anggota Fraksi PBR DPR Diah Defawati dan Ade Daud Nasution menyusul keputusan keduanya yang berpindah partai. Menurut Ketua Umum DPP PBR Burzah Sarnubi di Gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa, surat permohonan recall terhadap Diah Defawati telah diajukan ke pimpinan DPR RI beberapa waktu lalu. Sedangkan surat recall untuk Ade Nasution sedang dipersiapkan dan selanjutnya juga akan diajukan ke pimpinan DPR. "Kita harapkan surat pengajuan itu segera diproses sesuai mekanisme," katanya. Burzah mengemukakan, partai akan bertindak tegas kepada kadernya yang pindah partai. Hal itu untuk menjaga kewibawaan pimpinan partai. Diah Defawati telah berpindah ke PDIP sekaligus menjadi caleg partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini. Sedangkan Ade Nasution dikabarkan menjadi Caleg Partai Amanat Nasional (PAN). Dalam peluncuran "PDIP Rumah Perempuan" di Kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (25/8), Diah yang biasa disapa "Upik" tampak hadir mengenakan jaket merah, khas PDIP. Upik pada periode 2004-2009 menjadi Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) II Sulawesi Selatan (Sulsel). Diah Defawati lahir di Jakarta, 12 Januari 1964. Politisi perempuan yang berkacamata ini menjadi Anggota Komisi XI (bidang anggaran). Terakhir, di Fraksi PBR, Upik menjadi Sekretaris fraksi. Selain menjabat Sekretaris Fraksi PBR, Diah seorang dokter lulusan Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang juga menjabat Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI. Sedangkan Ade Nasution menjadi Anggota Fraksi PBR mewakili daerah pemilihan (Dapil) II Propinsi Banten. PBR yang didirikan KH Zainuddin MZ dan sejumlah tokoh politik termasuk Zaenal Maarif mengalami perkembangan yang berliku-liku. Konflik internal mengakibatkan Zainuddin MZ hengkang dari partai yang didirikan. Puncak konflik internal ketika PBR harus menyelenggarakan Muktamar Luar Biasa (MLB) di Bali yang memilih Burzah Sarnubi sebagai ketua umum yang baru. Namun konflik masih berlangsung ketika Zaenal mendirikan PBR tandingan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008