Denpasar (ANTARA News) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Denpasar menggelar uji emisi bagi kendaraan bermotor seiring makin meningkatnya kadar polutan di ibukota propinsi Bali ini. Uji emisi itu mengambil sampel 1.800 unit kendaraan bermotor yang melintas di Jalan Buluh Indah, Denpasar Barat, Selasa. Kegiatan uji emisi juga melibatkan tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Pusat Pengendalian LH Regional Bali- Nusa Tenggara. Memanasnya iklim global disebabkan makin tingginya gas yang menimbulkan efek rumah kaca seperti karbondioksida atau CO2. Salah satu penyumbang terbesar gas CO2 ke udara di perkotaan adalah kendaraan bermotor dan industri. Kasubdin Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Denpasar, Alit Sudibya mengatakan, kegiatan tersebut berlangsung tiga hari dengan mengambil sampel secara acak. Dikatakan, selain kendaraan bermotor, sumber polutan terbesar di kota-kota besar adalah industri. Untuk Denpasar sumbangan polutan industri masih kecil, karena perekonomian sebagian besar bertumpu pada bidang pariwisata. Penyebab lainnya adalah aktivitas masyarakat seperti pembakaran sampah dan kegiatan lainnya. "Salah satu upaya mengurangi polutan akibat gas buang kendaraan adalah dengan menjaga kinerja mesin agar tetap optimal melalui perawatan dan perbaikan rutin," kata Alit Sudibya yang didampingi Kasi Wasdal Ir Gusti Agung Putri Yadnyawati. Upaya perawatan ranmor selain turut menjaga lingkungan juga bermanfaat memperpanjang usia pakai kendaraan. "Uji emisi gas buang ranmor mesti dilakukan rutin untuk mengukur efisiensi kendaraan dan menekan polusi," katanya. Yadnyawati menambahkan, menjaga udara tetap bersih sangat penting, karena hal itu memberikan pengaruh pada kualitas hidup, kesehatan dan keselamatan warga. "Kebersihan udara menjadi salah satu syarat perekonomian masyarakat kita yang bertumpu pada pariwisata," tambahnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008