New York (ANTARA News) - Bursa saham Wall Street --dengan bencmark indeks Dow Jones, Nasdaq dan S&P 500-- ditutup "mixed" (bervariasi) pada penutupan Selasa waktu setempat seteleh pasar menerima sentimen positif dan negatif dalam waktu bersamaan. Pelaku pasar sempat termotivasi oleh data ekonomi AS terbaru yang menyebutkan tingkat kepercayaan konsumen AS sedang naik, namun informasi negatif juga datang yaitu berita tersendatnya pembayaran kredit perumahan dan prediksi Federal Reserve bahwa perekonomian bakal turun tahun ini. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 26,62 poin atau 0,23 persen menjadi 11.412,87 poin meski indeks saham "blue chips" di bursa ini merosot 2,08 persen. Sebaliknya, Indeks Saham Gabungan Nasdaq turun 3,62 poin atau 0,15 persen menjadi 2.361,97, sementara indeks Standard & Poor`s 500 terangkat 4,67 poin atau 0,37 persen menjadi 1.271,51. Perdagangan dibuka melemah dan kemudian sempat terangkat oleh hasil survai "Conference Board" yang menyebutkan indeks kepercayaan konsumen di AS pada Agustus ini naik menjadi 56,9 terhadap Juli yang mencapai 51,9. "Kenaikan ini disambut baik namun dibandingkan dengan kejatuhan setahun lalu itu tak terlalu berarti," kata Ian Shepherdson dari High Frequency Economics seperti dikutip AFP. Akibat naiknya kepercayaan konsumen, indeks perusahaan-perusahaan properti yang tergabung dalam S&P Case-Shiller secara "year on year" turun 15,9 persen. Pada pertemuan Komite Pasar Terbuka The Fed (FOMC) 5 Agustus, The Fed telah mengisyaratkan mempertahankan suku bunga tinggi guna menahan tekanan inflasi. Ini membuat prospek ekonomi menjadi suram karena sektor usaha kesulitan memperoleh kredit. "The Fed semakin khawatir pada meningkatnya risiko ekonomi AS menyusul terus turunnya pertumbuhan ekonomi. Kekhawatiran ini menjadi isu utama pada pertemuan FOMC," kata Brian Bethune, ekonom Global Insight. Sementara itu di pasar energi, untuk menjaga sahamnya tetap menguntungkan, para pialang mengambil sikap hati-hati pada transaksi kemarin sehingga harga minyak "rebound" atau terkoreksi ke posisi sebelumnya di tengah kekhawatiran Badai Gustav bakal merusak instalasi minyak dan gas di Teluk Meksiko. Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober ditutup naik terkoreksi 1,16 dolar AS menjadi 116,27 dolar AS per barrel. "Ini membuat para pelaku pasar energi 'wait and see' mengingat ada beragam sentimen (yang mesti diperhatikan) seperti penghapusbukuan pinjaman, situasi sektor properti, gerak inflasi dan ketegangan politik," kata Fred Dickson dari DA Davidson & Co. Akibatnya, investor beralih ke sektor finansial sehingga harga-harga saham umumnya terangkat di perdagangan Selasa. Sementara itu, harga obligasi naik, sebaliknya "yield" obligasi negara AS berjangka 10-tahun melemah menjadi 3,784 persen dari 3,791 persen, sedangkan obligasi bertenor 30 tahun turun menjadi 4,395 persen. Harga dan "yield" obligasi bergerak dalam arah berlawanan. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008