Samarinda (ANTARA News)- Kenaikan harga sembilan bahan pokok (Sembako) di Samarinda masih wajar karena hanya berkisar antara 10-15 persen, bahkan beberapa bahan kebutuhan justru harganya turun. Kadisperindagkop Samarinda, Laksmi Edmond di Samarinda, Rabu menilai bahwa kenaikan harga menjelang Bulan Ramadhan masih relatif wajar sebab kenaikan hanya berkisar 10 hingga 15 persen. "Malah, ada beberapa kebutuhan pokok yang mengalami penurunan harga. Fluktuasi harga ditentukan oleh ketersediaan stok dan lonjakan permintaan. Jadi, jika terjadi kenaikan dan toleransinya maksimal 20 persen, itu masih wajar sepanjang stok tetap tersedia," imbuh dia. "Makanya, kelancaran distribusi ini yang terus perlu kita pantau agar harganyapun dapat terus relatif stabil," ujar Laksmi Edmond. Kadisperindag Kota Samarinda dalam menjaga kestabilan harga berjanji terus melakukan Sidak kembali pada pertengahan Ramadhan untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang Idhul Fitri. Pantauan di sejumlah pasar terlihat, harga bawang merah mengalami penurunan dari Rp14.000 per kilogram menjadi Rp10.000 per kilogram. Begitupula dengan bawang putih turun Rp500 per kilogram dari harga sebelumnya Rp8.000 per kilogram. Penurunan juga terjadi di beberapa jenis komoditi sayuran seperti cabe keriting, yang sebelumnya mencapai Rp44.500 per kilogram turun Rp30.000 kilogram. Sementara harga daging sapi tetap stabil yakni Rp60.000 hingga Rp70.000 per kilogram. Kenaikan harga juga cenderung terlihat pada harga ayam buras yakni Rp26.000 hingga Rp30.000 per ekor. Begitupula harga telur ayam buras, mengalami kenaikan hingga Rp30.000 per piring/20 butir. "Harga telur ayam naik hingga 10 persen dan terpaksa kami juga harus naikkan karena dari agen memang sudah tinggi harganya," kata seorang pedagang telur di Pasar Pagi.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008