Denpasar (ANTARA) - Sekolah Ballet Royal Bali mementaskan karya ballet kolosal untuk merayakan apresiasi kerja keras para siswa, sekaligus dapat memberikan sumbangan kepada anak-anak panti asuhan Yayasan Tunas Bangsa, Denpasar.

"Kami mempersembahkan karya ballet adaptasi dari sebuah kisah fantasi terkenal dunia, Dolls World at The Royal Kingdom," kata Kepala Sekolah Ballet Royal Bali, Ika, di Denpasar, Minggu.

Pentas ballet yang akan berlokasi di Balai Pertemuan Bhumiku, Denpasar, pada Minggu (3/11) malam itu merupakan karya kolaborasi dengan Belle Ballet School Surabaya

Baca juga: Karina Salim belajar seni peran lewat balet

"Lewat pementasan ini, sekaligus sebagai ucapan syukur kami yang telah berdiri selama lima tahun dan selanjutnya kami akan berbagi kasih dengan anak-anak panti asuhan. Kali ini, Ballet Royal Bali dengan lebih dari 150 muridnya akan 'all out' mempersembahkan balet kolosal, yang telah disiapkan selama beberapa bulan ini," ucap Ika

Pementasan bertajuk  Dolls World at The Royal Kingdom ini merupakan sebuah kisah fantasi yang membawa penonton ke dunia Istana Boneka. Kisah ini berputar di sekitar tokoh utama yang diperankan oleh Kathrine Permatasari yang menjadi boneka Ballerina.

Boneka Ballerina ini diberi kalung indah oleh beberapa peri dan kalung ini menjadi sebuah kutukan bagi Ballerina, sehingga tidak dapat menari dengan indah lagi.

"Pertunjukan ballet ini akan menampilkan berbagai macam karakter boneka yang ditata dengan apik, sehingga dapat mencuri hati penonton," ujar Ika.

Dalam pentas Ballet Royal Bali ini akan diwarnai dengan permainan cahaya, musik, multimedia, efek dan properti tarian, sehingga penonton akan dibawa masuk berada dalam dunia fantasi yang berbeda.

Hal ini diyakininya dapat memberikan pengalaman visual yang tak terlupakan bagi setiap penikmat seni di Pulau Dewata. "Kami berharap konser pertama ini dapat meningkatkan kepercayaan diri murid-murid Ballet Royal Bali," kata Ika.

Baca juga: Kala seni tari balet bawakan kisah "Si Kabayan"

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019