Banda Aceh (ANTARA News) - Kalangan ulama di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menolak rencana pertandingan kompetisi sepak bola Liga Super di stadion Dimurthala, Lampineueng, Kota Banda Aceh, selama bulan puasa Ramadhan 1429 H. "Kami bukan tidak setuju dengan olahraga. Kami tidak setuju kalau pertandingan sepak bola itu digelar dalam bulan puasa, meski waktunya setelah shalat tarawih," kata Sekretaris Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk Faisal Aly, di Banda Aceh, Kamis. Ia menyatakan informasi akan berlangsungnya kompetisi sepakbola Liga Super itu diketahuinya dari salah satu media cetak terbitan kota Banda Aceh. "Sekali lagi saya tegaskan bahwa kami bukan menolak event olahraga, tapi momen pelaksanaan tidak tepat karena berlangsung pada bulan puasa, saat warga muslim menjalankan ibadah tarawih dan bertadarus (membaca Al-Quran) dan ibadah sunah lainnya," ucapnya. Ia mempertanyakan komitmen Pemerintah terutama lembaga yang menangani organisasi sepakbola (PSSI) di Aceh untuk menjaga "keistimewaan" bidang penegakan syariat Islam di provinsi berjuluk Serambi Mekah ini. "Pemerintah, Komda PSSI dan pengurus Persiraja Banda Aceh seharusnya bermusyawarah dengan kalangan ulama terkait rencana digelarnya musim kompetisi Liga Super, apakah sesuai jika berlangsung pada bulan Ramadhan," ujar Faisal Aly. Meski pertandingan sepakbola itu digelar setelah pelaksanaan shalat tarawih, katanya, kegiatan ibadah sunah lainnya seperti tadarusan dipastikan terganggu. "Kami mengimbau semua pihak agar berbagai kegiatan yang tidak islami jangan digelar di Aceh, khususnya pada bulan Ramadhan," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008