Kairo (ANTARA News) - Polisi Mesir menahan 21 anggota Persaudaraan Muslim, kelompok lawan terkuat di negara itu, di propinsi Sharkia, Delta Nil, kata sumber Persaudaraan dan keamanan pada Kamis. Polisi menahan anggota kelompok Islam itu pada Rabu malam di rumah Sayed Abdel Hamid, pemimpin Persaudaraan dan mantan anggota parlemen, kata Persaudaraan di lamannya. Sumber keamanan menyatakan kelompok itu dituduh menjadi anggota perhimpunan dan mengadakan pertemuan gelap serta menyimpan bacaan kelompok terlarang. Polisi menangkap sekitar 40 anggota Persaudaraan dalam serangan terpisah pada bulan ini, kata pejabat Persaudaraan. Pemerintah menyebut Persaudaraan lembaga terlarang, tapi kelompok itu bergerak terbuka dan menempatkan calon mandiri dalam pemilihan anggota parlemen. Kelompok itu merebut seperlima dari kursi parlemen dalam pemilihan umum 2005. Pengulas politik menyatakan pemerintah ingin menghentikan Persaudaraan dari menjadi ancaman nyata bagi kekuasaan Presiden Hosni Mubarak, yang memerintah sejak 1981. Partai berkuasa Mubarak menikmati mayoritas memadai di setiap badan dipilih di negara itu. Pasukan keamanan Mesir pada awal Agustus menahan 10 pemimpin Persaudaraan Muslim di kota Mansura di Delta Nil, kata gerakan itu. Sebagian besar dari tahanan itu adalah anggota kantor Persaudaraan Muslim di kegubernuran Dakahlia, yang beribukota Mansura, kata gerakan itu dalam pernyataan di lamannya. Kelompok itu memiliki seperlima anggota parlemen, yang mencalonkan diri sebagai calon mandiri untuk menghindari ketidakabsahan partai tersebut. Dalam upaya membatasi peningkatan kekuatannya, pemerintah Mesir dalam beberapa tahun terahir menindak keras secara tertata terhadap pemimpin kelompok itu. Pemerintah menuntut para pemimpin itu di pengadilan tentara dan menangkap ribuan pendukungnya. Kurang dari dua pekan sebelumnya, 39 anggota Persaudaraan Muslim ditangkap di propinsi Kafr Sheikh di Delta Nil, termasuk tiga anggota kepemimpinan propinsi gerakan itu, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008