Bojonegoro (ANTARA News) - PT Blora Patragas Hulu (BPH) milik Pemerintah Kabupaten Blora Jawa Tengah, mendapatkan tagihan penyertaan modal awal pengelolaan sumur migas Blok Cepu sebesar Rp47 miliar. "Yang jelas dana modal awal kami sudah siap, sewaktu-waktu Exxon Mobil Oil Indonesia (EMOI) siap menerima modal awal langsung kita serahkan, termasuk BUMD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," kata Bupati Blora, Yudhi Sancoyo, kepada ANTARA News, Jumat. Menurut dia, karena perolehan participating interest (PI) BUMD Provinsi Jawa Tengah 1,1 persen atau separonya PI PT BPH, besarnya modal awal yang harus dibayar juga separo dari modal awal PT BPH sebesar Rp47 miliar. Menurut dia, penyerahan modal awal tersebut tidak harus dilakukan bersamaan dengan PT Asri Dharma Sejahtera (ADS) BUMD milik Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan BUMD Provinsi Jatim yang tergabung dalam Badan Kerja Sama (KBS) empat BUMD. Penyerahan modal awal itu, bisa dilakukan sendiri-sendiri, tetapi untuk Blora dan Jawa Tengah penyerahannya akan dilakukan bersamaan."Intinya kita siap, dana sudah ada," katanya. Sementara itu, Direktur PT BPH, Noveri menjelaskan penyerahan modal awal pengelolaan migas Blok Cepu dijadwalkan paling lambat akhir September ini. Dengan pembagian PI 10 persen untuk empat BUMD total modal awal yang harus dibayar sekitar 23 juta USD, dengan asumsi kurs dolar Rp9.200 per USD. "Ini baru dana awal, belum termasuk penyertaan modal untuk produksi yang akan ditagih kemudian yang disebut call cost," katanya. Menyusul setelah ini, lanjutnya, dana modal awal ini sebagai tanda keikutsertaan empat BUMD di dalam mengelola migas Blok Cepu. Dari hasil saling audit keuangan para pengelola migas Blok Cepu, sekarang ini sudah rampung dan empat BUMD penerima PI mendapatkan commitment letter yang intinya empat BUMD diminta kesiapannya ikut mengelola migas Blok Cepu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008