Johor Baru, Malaysia (ANTARA News) - Ratusan warga Malaysia dan warga Indonesia yang tinggal di Negeri Jiran tampak larut dalam kegembiraan menyaksikan penampilan artis dangdut Indonesia dan Malaysia yang tampil bersama dalam malam persahabatan Indonesia-Malaysia berjudul "Dawai in Concert 2008". Penampilan Cici Paramida dengan lagu Melayu "Laksamana Raja Di Laut" membuka konser yang berlangsung di area terbuka Danga Bay, Johor Baru, Malaysia, Jumat malam (29/8). Awalnya kondisi area penonton belum banyak orang ketika konser dimulai sekitar pukul 21.00 Waktu Malaysia (20.00 WIB), namun iringan musik Melayu yang bergema di sekitar Danga Bay menjadi daya tarik tersendiri. Ratusan orang duduk lesehan di depan area panggung bersama keluarga, teman, dan kerabat masing-masing. Mereka membuat kerumunan-kerumunan kecil, menikmati musik sambil membawa makanan kecil dan minuman ringan. Sebagian penonton menyaksikan konser dari kafe-kafe tenda yang berderet di sepanjang area pejalan kaki yang terletak di sebelah barat panggung. Suasana malam di pinggir Pantai Lido itu terlihat meriah dengan hiasan-hiasan bendera karena Malaysia memang tengah berhias menyambut Hari Kemerdekaannya ke-51 yang jatuh pada 31 Agustus. Kemeriahan suasana tersebut semakin bertambah dengan sorot lampu ribuan watt yang menerangi panggung "Dawai in Concert 2008". "Bagaimana kabarnya Johor Baru? Senang rasanya Cici bisa tampil di sini dan menghibur Anda semua," sapa Cici yang malam itu mengenakan stelan kebaya berwarna merah dihiasi benang warna emas dan payet bunga-bunga yang indah. Selain Cici, Siti Rahmawati atau akrab dipanggil Siti "KDI" juga menyanyi sejumlah lagu Melayu seperti "Seroja", "Cindai", dan "Nirmala". Keduanya diiringi oleh "Karakter Band" dari Indonesia yang mengaransemen lagu-lagu dangdut Cici dan Siti menjadi bercorak Melayu, pop, rock, dan reggae. "Saya sengaja membawakan lagu-lagu Indonesia dan juga lagu dari Malaysia karena sekarang adalah malam persahabatan Indonesia dan Malaysia dimana saya akan tampil bersama artis dan penyanyi Malaysia," kata Cici. Dawai in Concert merupakan program promosi Visit Indonesia Year 2008 dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia. Konser ini rancang konsep dan pelaksanannya oleh Cinggarindo Galba. Dawai sebenarnya merupakan kependekan dari Dangdut Swara Indonesia, sebuah kelompok musik dari Bandung yang dalam konser ini menjadi pengisi acara utama bersama penyanyi Dawai, Immelfi. Kelompok ini merupakan grup musik yang berakar pada musik dangdut, dengan aransemen yang sangat terbuka terhadap segala jenis musik seperti pop, reggae, rock, dan musik tradisi Indonesia seperti Sunda, Ponorogo (Jawa Timur), dan Sumatera. Lagu "Dangdutkan Aku" yang dibawakan oleh Immelfi mendapat sambutan hangat dari penonton. Lagu ini bertempo cepat, terdengar dinamis, dan riang. Sejumlah tenaga kerja Indonesia yang juga ikut menonton terlihat melambai-lambaikan tangan dan menggoyangkan badan. Sayangnya mereka tidak bisa ikut bergoyang karena puluhan Petugas RELA dari Malaysia berjaga. "Di sini memang tidak boleh berjoget, nanti kalau nekat mendekat ke bibir panggung dan bergoyang akan ditegur petugas RELA," kata seorang TKI, Antok yang datang bersama anak dan istrinya. Antok mengatakan RELA adalah organisasi sukarelawan warga Malaysia yang membantu masalah keimigrasian terhadap pekerja asing. Petugas berseragam hijau ini beberapa kali terlihat mendekat ke bibir panggung untuk menghalau penonton yang terlalu mendekat ke arah panggung atau berjoget sambil berdiri. Immelfi, yang mejadi penyanyi tunggal kelompok Dawai beberapa kali menyisipkan pesannya pada penonton terkait musik dangdut Indonesia. Ia berharap dengan adanya hubungan persahabatan dan saling pengertian kedua negara, kesalahpahaman soal dangdut Indonesia yang dianggap seronok dapat dihilangkan. "Dangdut asyik kan ya? Makanya dangdut jangan dilarang ya," demikian uajr Immelfi pada penonton.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008