Ramallah/Gaza (ANTARA News) - Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan bertemu kedua kalinya dalam bulan ini untuk membahas status akhir beberapa masalah, kata sumber-sumber Palestina di sini Sabtu. Pertemuan itu akan berlangsung Ahad mencakup pembahasan-pembahasan terakhir oleh keduanya dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleezza Rice, yang negaranya menjadi penengah perundingan kembali perundingan-perundingan perdamaian. Juga termasuk dalam agenda adalah pencabutan pos-pos pemeriksaan Israel, pembebasan para tawanan dan mengurangi aktivitas pemukiman di Tepi Barat, yang dicaplok Israel. Ikut ambil bagian dalam perundingan-perundingan itu termasuk Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni dan kepala perunding Palestina Ahmed Qureia. Pertemuan terakhir antara Olmert dan Abbas terjadi 6 Agustus yang membuahkan dibebaskannya oleh Israel hampir 200 tawanan Palestina untuk membangun saling percaya. Sementara itu, gerakan Islam Hamas yang saat ini menguasai Jalur Gaza menuduh Abbas ikut-serta dalam komplotan AS-Israel untuk menyingkirkannya dari Tepi Barat. Hamas mengatakan pasukan pro Abbas di Tepi Barat Sabtu masih terus melakukan aksi memerangi pendukung Hamas, dan menahan sembilan orang di antara mereka. "Kampanye yang dihadapi Hamas di Tepi Barat terjadi dalam konteks rencana gabungan antara Abbas, Perdana Menteri Zionis Olmert dan pemerintah AS untuk membingkai perjanjian yang mereka inginkan," kata jurubicara Hamas Sami Abu Zuhri Siad, menyinggung perundingan-perundingan perdamaian Palestina dengan negara Yahudi itu. Perjanjian demikian, menurutnya, hanya untuk memenuhi harapan dan ambisi pemerintah AS dan pendudukan Zionis dan mengorbankan harapan-harapan rakyat Palestina. Pada Sabtu sebelumnya, Mesir membuka perbatasannya dengan Jalur Gaza untuk mengizinkan orang-orang Palestina dan Mesir yang terlantar dan untuk menyeberangi perbatasan. Lima bus meninggalkan Jalur Gaza melalui pintu penyeberangan Rafah ketika pintu perbatasan itu dibuka Sabtu, dan satu bus memasuki Jalur Gaza yang dikendalikan Hamas, demikian dpa.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008