Rafah, Jaur Gaza (ANTARA News) - Ratusan warga Gaza yang sakit memasuki Mesir Sabtu setelah Hamas dan pihak berwenang Mesir membuka untuk sementara tempat penyeberangan Rafah untuk pertama kali dalam beberapa minggu. Lebih dari 600 orang meninggalkan wilayah yang diblokade Israel itu memasuki Mesir melalui tempat penyeberangan itu-- satu-satunya yang tidak melewati Israel-- kata seorang juru bicara tempat penyeberangan yang dikuasai Hamas, yang mengatakan lokasi itu akan tetap dibuka pada hari Minggu. "Sejauh ini sudah sekitar 600 orang memasuki Mesir tanpa hambatan. Kami memperkirakan sekitar 2.000 orang akan melintasi tempat penyeberangan itu pada hari ini. Koordinasi kami dengan Mesir baik," kata Mohammed Odwan kepada AFP. Orang-orang yang diizinkan melintasi perbatasan itu termasuk warga Palestina yang sakit yang memerlukan perawatan di rumah-rumah sakit Mesir seta warga Mesir dan Palestina yang memegang paspor Mesir, kata Odwan. Perlntasan Rafah di Jalur Gaza selatan adalah satu-satunya daerah penyeberangan yang bukan berada dibawah kekuasaan Israel, yang menutup Jalur Gaza setelah Hamas menguasai wilayah itu Juni 2007. Mesir juga menolak membuka penyeberangan Rafah secara permanen. Israel hanya mengizinkan barang-barang kebutuhan pokok terbatas memasuki Gaza untuk mengucilkan Hamas, yang berikrar akan menghancurkan negara Yahudi itu. Pada Januari lalu para pejuang Palestina meledakkan bagian-bagian luas tembok perbatasan itu, yang menyebabkan ratusan ribu warga Gaza memasuki Mesir untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok sebelum Mesir dan Hamas menutup kembali perbatasan itu setelah hampir dua minggu. Pada Juni, satu gencatan senjata yang ditengahi Mesir menyebabkan terhentinya aksi kekerasan antara pasukan Israel dan para pejuang Palestina dan serangan-serangan hampir setiap hari yang diluncurkan dari Gaza ke Israel selatan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008