Jakarta (ANTARA) - Jatuh cinta, putus, gagal move on dan perselingkuhan adalah kisah yang paling banyak diangkat dalam sebuah film drama, namun sutradara Kim Han Gyul membuatnya menjadi lebih istimewa lewah film "Crazy Romance".

"Crazy Romance" berkisah tentang Jae Hoon (Kim Rae Won) yang patah hati karena diselingkuhi oleh calon istrinya, Soo Jung (Son Yeo Eun). Sejak saat itu hidup Jae Hoon berantakan dan tiap hari selalu pulang ke rumah dalam keadaan mabuk.

Sementara itu, seorang pegawai baru Sun Young (Gong Hyo Jin) baru saja memutuskan pacarnya Dong Hwa (Ji Il Joo) yang tampan namun temperamental. Sun Young pun memulai lembaran baru dengan bekerja di sebuah agensi iklan milik Kwon Soo (Jung Woong).

Di sinilah Jae Hoon dan Sun Young bertemu. Tidak ada hubungan spesial di antara keduanya hanya rekan kerja yang saling berkomunikasi. Namun pada saat mabuk, Jae Hoo menghubungi Sun Young tanpa sadar dan menceritakan semua kisah hidupnya.
 
Film "Crazy Romance" (ANTARA News/Klik Film)

Begitu juga dengan Sun Young yang sempat mabuk berat dan keduanya berakhir dengan tidur bareng di sebuah hotel.

Tidak ada yang istimewa pada ringkasan cerita di atas, namun adegan yang dikisahkan oleh Kim Han Gyul terasa mengena karena sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan mungkin pernah kita alami. Terasa nyata

Masalah yang ada dalam "Crazy Romance" terasa sangat relevan dengan kehidupan para pekerja di usia 30an yang sedang mengalami krisis hidup terlebih karena mencari pasangan.

Jae Hoon dan Sun Young memiliki kisah hidup yang sama soal percintaan. Sama-sama dikecewakan, memilih untuk move on atau terjebak masa lalu. Persamaan latar belakang kisah ini membuat Jae Hoon dan Sun Youn saling terikat secara tidak langsung.

Bersikap acuh tidak acuh, menjaga harga diri lantaran gengsi begitu kuat digambarkan dalam film ini. Maklum saja, kisah cinta mereka terjadi di lingkungan kantor dan hampir dialami oleh banyak orang.

Belum lagi masalah pergosipan di kantor yang berkembang dengan begitu cepat. Beberapa grup chatting sengaja dibuat untuk saling bergunjing dan drama salah grup membuat kisah semakin menarik untuk diikuti.

Hal-hal seperti ini membuat "Crazy Romance" terasa begitu dekat dengan penonton. Komedi yang hadir pun lebih pada situasi dan interaksi dari para tokohnya sehingga tidak terlihat dibuat-buat untuk menjadi lucu.

Film "Crazy Romance" (ANTARA News/Klik Film)


No alay, no baper

Karena ini adalah film dengan latar cerita orang dewasa yang sudah mapan, tidak ada kalimat-kalimat atau adegan yang membuat baper seperti pada umumnya kisah drama percintaan anak muda. Semua digambarkan begitu sederhana namun langsung mengena.

Tidak ada kata-kata manis, atau sikap seorang pria yang romantis. Di sini baik Jae Hoon ataupun Sun Young berpikir saling realistis dan tidak menganggap bahwa cinta adalah segalanya atau sesuatu yang memabukkan. Satu-satunya hal yang membuatnya terasa romantis adalah sikap menerima dan ikhlas pada keadaan.

Film ini juga memberikan ide untuk melakukan balas dendam dengan cara yang elegan, manis tapi menyakitkan.

"Crazy Romance" memiliki alur cerita yang berjalan terus ke depan. Saat menyaksikan film ini juga harus fokus, walau ceritanya sangat sederhana namun sang sutradara cukup detail membuat adegannya, mulai dari sayuran di kulkas hingga elemen yang terkesan tidak penting. Akan tetapi dari gambaran itu, kita akan mengetahui alasan-alasan seseorang patah hati dan sulit move on.
 
Film "Crazy Romance" (ANTARA News/Klik Film)


Film ini merupakan salah satu genre komedi romantis yang masuk box office di Korea Selatan. Film tersebut juga masuk ke 22 negara termasuk Singapura, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Taiwan, Filipina, Hongkong, Macau, Australia dan Selandia Baru.

"Crazy Romance" disajikan dengan gaya santai dan membuat penonton ikut terlibat dalam romansa gila Jae Hoon dan Sun Young. Film ini mulai tayang di Indonesia besok, 6 November 2019 di CGV dan Cinemaxx.



Baca juga: "Susi Susanti - Love All" lebih dari sekadar film biopik

Baca juga: Resensi Film - Membayangkan dunia tanpa The Beatles dalam "Yesterday"

Baca juga: "Toy Story 4", nostalgia dan petualangan tanpa akhir


 

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019