Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah China menilai kontrak gas alam cair (liquified natural gas/LNG) dari Lapangan Tangguh, Papua ke Fujian sudah dalam koridor yang saling menguntungkan. Dubes China untuk Indonesia Zhang Qiyue usai bertemu Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Senin mengatakan, pihaknya melihat Indonesia sebagai mitra yang memiliki ekonomi cukup kuat. "Saat itu, kontrak berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan. Kami ingin prinsip tersebut tetap berlanjut dalam kerja sama mendatang," katanya. Qiyue menemui Purnomo sebagai perkenalan atas penunjukannya sebagai dubes baru di Indonesia. Menurut Qiyue, semua pihak mesti melihat kembali kontrak yang telah ditandatangani tahun 2002 dan juga sejarah kontraknya. "Saat itu telah diputuskan secara g to g," katanya. Pemerintah telah membentuk tim yang diketuai Menko Perekonomian Sri Mulyani guna merenegosiasi kembali harga jual LNG Tangguh ke Fujian yang dinilai merugikan negara. Wapres Jusuf Kalla mengatakan, jika tidak direnegosiasi, maka Indonesia bisa dirugikan 75 miliar dolar AS selama 25 tahun kontrak. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008