Semarang (ANTARA News) - Ketersediaan kebutuhan bahan pokok di pasaran perlu diikuti tindakan pemerintah dengan mengontrol fluktuasi harga kebutuhan pokok selama bulan Ramadan. Praktisi ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Daryanto, S.E. di Semarang, Selasa, mengatakan, hal ini dimaksudkan untuk menghindari keresahan yang timbul di masyarakat. Di beberapa daerah termasuk di Kota Semarang harga kebutuhan pokok bergerak naik turun menjelang dan memasuki bulan Ramadan. Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya biasanya kondisi seperti ini selalu terjadi. Menjelang Ramadan biasanya terjadi kenaikan harga dan setelah memasuki Ramadan menjadi normal kembali. Tetapi menjelang Hari Raya Idul Fitri harganya kembali naik. Menginjak hari kedua puasa, di beberapa pasar tradisional di Kota Semarang terjadi fluktuasi harga beberapa kebutuhan pokok di antaranya daging sapi, telur, daging ayam, serta minyak goreng. Salah seorang pedagang di Pasar Peterongan, Supri (42) menuturkan harga daging sapi Rp58.000-Rp60.000/kg, padahal beberapa hari sebelum puasa harganya Rp52.000/kg. Harga beras, kata dia, pada awal Ramadan Rp5.500/kg atau turun karena dua hari sebelumnya harganya Rp6.000/kg. Minyak goreng saat ini harganya turun semula Rp12.500 menjadi Rp8.500/kg, telur ayam juga turun menjadi Rp13.500/kg sebelumnya Rp15.000/kg. Sementara itu, Entin (50) pedagang makanan di Pasar Wonodri, Semarang mengatakan, sebagai pedagang kecil-kecilan menjadi bingung tidak menentunya harga. Beberapa hari membeli beras harganya normal, sekarang sudah naik dan satu-dua hari kemudian terkadang turun lagi. Namun, kata Entin, pasokan barang tidak terlalu meresahkan karena distribusi barang kebutuhan pokok itu cukup lancar. Melihat fluktuasi harga itu, Daryanto mengatakan, pemerintah melalui Departemen Perdagangan agar menginstruksikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan daerah supaya membuka posko untuk menampung pengaduan masyarakat mengenai kenaikan harga bahan pokok. "Sangat bagus bila posko ini benar-benar berjalan untuk memantau perkembangan harga di pasaran mengantisipasi gejolak harga sembako pada bulan Ramadan dan menjelang Lebaran" katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008