Samarinda (ANTARA)- Pelaku pembunuhan anak terhadap bapaknya, Yulianto, mengaku pembunuhan dilakukan karena ia disakiti ayahnya, sementara sejumlah sumber menduga pembunuhan dilatarbelakangi prilaku seksual sang ayah terhadap empat saudara perempuan Yulianto. Dari pengamatan Antara, empat saudara perempuan tiri Yulianto yang juga anak kandung Maryanto, terlihat histeris melihat tersangka diperiksa polisi, Kamis. "Berapa tahun hukuman yang akan dijalani adik saya pak," tanya salah seorang kakak tiri Yulianto kepada seorang penyidik Polsekta Samarinda Utara. Sementara, Yulianto yang buruh bangunan berusia 21 tahun, terlihat sedih menyaksikan keempat saudara tirinya histeris. "Saya terpaksa membunuh bapak, karena tidak tahan terus disiksa," aku Yulianto kepada penyidik. Sumber ANTARA di kepolisian menyebutkan, pembunuhan sadis yang dilakukan Yulianto diduga karena ulah Maryanto yang menggauli keempat anak kandungnya yang juga saudara tiri Yulianto. Bahkan, salah seorang anak Maryanto, telah melahirkan empat orang anak yang diduga hasil hubungan anak dan bapak itu. Yulianto sendiri adalah anak kandung dari istri keempat korban, sementara keempat wanita yang menjenguknya adalah anak kandung Maryanto dari para isteri korban terdahulu. "Keempat saudara tiri tersangka terlihat lebih sedih saat melihat Yulianto ditangkap (ketimbang melihat ayahnya sudah meninggal)," ungkap Kapolsekta Samarinda Utara Ajun Komisaris Andreas Susanto Nugroho. Kapolsekta Samarinda Utara mengaku belum bisa motif pembunuhan yang sebenarnya memastikannya. Keempat saudara tiri Yulianto sendiri terus menutup diri saat dimintai keterangan soal pembunuhan ayah mereka. "Kami tidak tahu, bapak memang sering memukuli Yulianto," kata seorang di antara mereka. Kasus pembunuhan itu terungkap pada Rabu pagi saat warga di jalan Wahid Hasyim menemukan sesosok mayat tanpa identitas di semak-semak, sekitar 100 meter dari Stadion Madya Sempaja Samarinda, Kaltim. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008