Washington (ANTARA News) - Pasukan Koalisi yang dipimpin Amerika Serikat di Afghanistan telah menewaskan lima sub komandan Taliban dalam beberapa pekan belakangan ini, termasuk seorang pembuat bom dan dua orang yang berada di balik serangan 18 Agustus yang menewaskan 10 tentara Prancis, kata mereka. "Pasukan koalisi secara positif telah mengindentifikasi kelima sub komandan yang tewas dalam operasi-operasi yang dilakukan bulan lalu di provinsi Kapisa," kata Koalisi dalam pernyataan yang dikeluarkan dari Pangkalan Udara Bagram di Afghanistan, dan disiarkan di Washington. Di antara lima komandan tersebut adalah Ahmad Shah dan Mullah Rohoullah, tewas bersama enam orang lainnya dalam serangan-serangan udara di distrik Nijrab pada 30 Agustus, setelah pasukan koalisi mundur untuk bertahan sambil menyelidiki lokasi itu. Kedua pihak terlibat dalam membantu memindahkan senjata-senjata dan pejuang-pejuang asing ke Afghanistan, kata pernyataan itu. Di samping itu mereka juga memfasilitasi operasi-operasi Taliban, termasuk serangan 18 Agustus terhadap patroli tentara Prancis. Sepuluh tentara Prancis tewas dan 21 lainnya cedera dalam serangan yang dilakukan sekitar 100 Taliban di Sarobi, 50 kilometer di timur Kabul. Peristiwa itu merupakan pertempuran darat yang banyak menelan korban bagi pasukan internasional di negara tersebut, sejak mereka menumbangkan rezim Taliban pada tahun 2001. Pasukan koalisi mengatakan, bahwa pada 23 Agustus mereka membunuh sub komando Khairullah Nezami dan Qari Ezmarai di distrik Tag Ab. Nezami, menurut mereka, membantu merancang membuat dan menanam bom-bom serta mengkoordinasikan gerakan pelaku bom bunuhdiri di dalam jaringan Taliban. Seorang sub komandan kelima, Qari Nejat, tewas bersama dengan empat gerilyawan lainnya dalam satu operasi di distrik Nijrab pada 5 Agustus. Pasukan Koalisi mengaitkan Nejat dengan serangan bom bunuhdiri pada 21 Juli di pasar Tag Ab, yang mencederai enam warga Afghanistan, dan pada 16 Juli menculik tiga petugas polisi Afghan di Jalokhel. Dia juga dituduh menyiksa dan memenggal kepala seorang Afghan pada 10 Juni, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008