Beirut (ANTARA News) - Pemimpin gerakan Syi`ah Lebanon Hizbullah Kamis mengatakan, kelompoknya tidak akan meletakkan senjata bahkan jika sengketa Lahan Pertanian Shebaa di Lebanon selatan dibebaskan dari pendudukan Israel. "Bahkan jika Shebaa dibebaskan, senjata-senjata kami masih di tangan. Perlawanan adalah proyek pertahanan bagi Lebanon," kata Sheik Hassan Nasrallah saat berbuka puasa di kota Nabatiyeh, Lebanon selatan. Shebaa dicaplok negara Yahudi itu dari Suriah dalam Perang Enam Hari 1967 dengan Israel. Israel mengatakan bahwa Shebaa adalah wilayah Suriah dan nasibnya akan ditentukan dalam perundingan-perundingan perdamaian mendatang dengan Damaskus. Para pejabat Lebanon dan Suriah mengklaim bahwa Suriah secara resmi telah memberikan wilayah itu kepada Lebanon pada 1951. Para pejabat Lebanon mengatakan, beberapa penduduk setempat mempunyai tanah yang disahkan oleh pemerintah Lebanon. Israel secara resmi mengakhiri pendudukannya selama 22 tahun di Lebanon selatan pada Mei 2000. Menyinggung kian memuncaknya kata-kata perang antara Israel dan Hizbullah, Nasrallah menuduh Israel mengancam Lebanon dan mengatakan bahwa kelompoknya akan menghancurkan `brigade kelima Israel di selatan, di Bekaa Barat dan di manapun.` Pada pekan lalu, para pejabat Israel memperingatkan bahwa infrastruktur sipil Lebanon akan dijadikan sasaran jika Hizbullah menyerang Tel Aviv. Peringatan itu terjadi setelah pembentukan pemerintah persatuan, dalam mana oposisi yang dipimpin Hizbullah mempunyai 11 menteri, di samping kekuatan hak veto untuk menentukan keputusan-keputusan kabinet, demikian dpa.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008