Singapura (ANTARA News) - Minyak diperdagangkan sedikit lebih rendah pada Jumat di pasar yang dihantui tekanan menurunnya permintaan dan kekhawatiran terhadap ancaman topan di Samudra Atlantik, para analis menyatakan. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Oktober turun 18 sen menjadi 107,71 dolar per barel, setelah mengalami penurunan 1,46 dolar menjadi 107,89 dolar pada penutupan lantai perdagangan Kamis di New York Mercantile Exchange (Nymex). Minyak mentah Brent dari Laut Utara untuk pengiriman Oktober turun 10 sen menjadi 106,20 dolar dari penurunan 1,76 dolar menjadi 106,30 pada Kamis di London. Dengan lebih dari 95 persen produksi minyak Amerika Serikat di Teluk Meksiko masih ditutup setelah Topan Gustav menerjang kawasan itu Senin lalu, para pedagang mengkhawatirkan dua topan lainnya di Atlantik, kata Dave Ernsberger, direktur wilayah Asia dari penyedia informasi energi global, Platts, di Singapura. Harga minyak telah merosot dari rekor tinggi di atas 147 dolar AS per barel pada awal Juli, akibat tertekan kecemasan merosotnya permintaan di tengah pelemahan ekonomi global. Pasar dibuat terkejut dengan penurunan tidak terduga dalam cadangan minyak Amerika Serikat pekan lalu. Departemen Energi Amerika Serikat (DoE) mengatakan bahwa cadangan minyak mentah turun dengan 1,9 juta barel pada pekan yang berakhir 29 Agustus lalu, sangat jauh dari prediksi konsensus 300.000 barel. Pasar minyak juga menunggu hasil pertemuan OPEC, yang pada Selasa (9/9) diperkirakan akan memangkas produksinya jika harga minyak turun di bawah 100 dolar AS. "Penurunan harga minyak yang cepat merangsang reaksi agresif dari OPEC. Buktinya, di sana sekarang muncul konsensus yang terbangun dalam keompok itu untuk menurunkan produksinya. Debat pada pertemuan pekan depan di Wina akan menjadi ukuran dari penurunan produksi tersebut," kata John Kilduff dari Alaron Trading. Sementara itu anggota OPEC, Nigeria,mengatakan Kamis, pihaknya menjaga opsi terbuka pada kuota produksi dalam pertemuan pekan depan di tengah gelombang penurunan harga minyak. "Saya mempertahankan sebuah pemikiran terbuka," kata menteri yunior perminyakan Odein Ajumogobia kepada AFP menang pertemuan di Wina, kantor pusat OPEC, Selasa. (*)

Copyright © ANTARA 2008