Depok (ANTARA News) - Kapolres Metro Depok Kombes Polisi Gatot Eddy Pramono mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menelusuri tewasnya wanita tanpa identitas, yang ditemukan di selokan Jalan Curug Agung RT 06/10, Tanah Baru, Beji, Depok. "Pihak keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga segera datang ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur," kata Kapolres di Depok, Jumat. Menurut dia dengan melihat luka yang dialamimya diduga kuat sebelum tewas korban dianiaya terlebih dahulu oleh pelakunya. Apalagi, lanjutnya, melihat kedua kaki bagian atasnya yang menipis hingga hanya terlihat tulang mudanya ini diduga pelaku membawa korban dengan diseret. Kapolres memperkirakan pelaku pembunuhan adalah orang dekat. "Jika dilihat dari lukanya pelaku adalah orang dekat korban," tegasnya. Untuk itu Polres Depok terus mengembangkan penyelidikan mengenai identitas korban. "Dari identitas korban kita bisa menelusri pelaku pembunuhan," jelasnya. Pihaknya saat ini masih menunggu hasil visum et repertum dari Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur. Seperti diketahui mayat wanita tidak dikenal tersebut ditemukan pertama kali pada Kamis (4/9) pada pukul 09.00 WIB. Mayat wanita tanpa identitas tersebut diperkirakan berusia 20 tahun. Ketika ditemukan, mayat ditutup dengan tikar dan sarung bantal yang dikerumuni lalat. Saat ditemukan tubuh korban dalam kondisi mengenaskan bagian muka dan leher luka lebam seperti terkena pukulan benda tumpul dan bekas sayatan pisau. Mayat wanita mengenakan kaos hitam dan celana jins dalam posisi tertelungkup ditemukan dalam selokan di pinggir jalan Tanah Baru, Beji, Depok, persisnya sekitar satu kilometer dari perempatan tugu Tanah Baru ke arah Pondok Labu, Jakarta Selatan. Ciri-ciri wanita muda ini rambut panjang sebahu mengenakan gelang besi ditangan kiri dan gelang karet kecil warna hitam disebelah kanan. Saat ditemukan, kedua tangannya terikat tali plastik jemuran warna hijau. Anggota badannya yang lain penuh dengan bekas luka akibat pukulan dan sayatan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008