Yogyakarta (ANTARA News) - Langit di atas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam beberapa hari terakhir kembali terkena imbas palung tekanan rendah yang terjadi di atas Pulau Jawa bagian utara, sehingga awan rendah menumpuk di atas wilayah provinsi ini. "Penumpukan awan rendah terjadi sejak beberapa hari lalu, dan setelah satu pekan biasanya tidak ada lagi penumpukan awan seperti itu," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Yogyakarta, Tiar Prasetya, Sabtu. Ia mengatakan bertemunya awan rendah terjadi di atas Pulau Jawa bagian utara, dan imbasnya membujur ke selatan termasuk ke wilayah DIY. Sebelumnya, pada akhir Juli lalu selama beberapa hari langit di atas wilayah DIY juga dipenuhi penumpukan awan rendah, karena imbas dari palung tekanan rendah atau bertemunya awan rendah di atas wilayah Jawa Barat. Waktu itu dari citra satelit terpantau adanya palung tekanan rendah di atas Pulau Jawa. Pertemuan awan rendah terjadi di atas Jawa Barat, dan membujur ke timur hingga Jawa Tengah. Menurut Tiar, terjadinya palung tekanan rendah merupakan hal biasa, karena saat ini mendekati musim peralihan dari kemarau ke musim hujan," katanya. Kata dia, diperkirakan pada akhir September atau awal Oktober nanti sudah memasuki musim pancaroba (musim peralihan), dan fenomena penumpukan awan rendah tersebut sebagai hal biasa. Adanya penumpukan awan rendah di atas wilayah DIY menyebabkan suhu udara sedikit meningkat. "Meski demikian, udara tetap terasa dingin karena musim kemarau," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008