Surabaya (ANTARA News) - DPP PDIP dan DPP Partai Golkar belum memutuskan dukungan kepada Cagub dan Cawagub Jatim yang maju dalam putaran kedua Pilgub Jatim 4 Nopember mendatang. Ketua DPP PDIP, Tjahjo Kumolo dan Wakil Sekretaris Umum DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso mengemukakan hal itu kepada wartawan di sela-sela rapat masalah lumpur Lapindo di Kantor Pemprov Jatim, Sabtu. Tjahjo mengatakan sampai sekarang belum ada keputusan partai untuk mendukung calon tertentu. "Kami mendukung yang menang. Belum tentu kami mendukung pasangan Ka-Ji, mudah-mudahan seminggu sebelum coblosan sudah ditetapkan," katanya. Tjahjo membantah kalau penentuan waktu seminggu coblosan terlalu dekat hari H. "Nggak masalah, masyarakat PDIP cukup cerdas. Kami hati-hati akan memilih calon yang menang," katanya. Menurut Tjahjo berbagai survei mengatakan yang menang bisa Karsa dan bisa Kaji. "Pendukung Karwo juga kuat, Khofifah juga kuat, akan kami cek benar. Kalau sama-sama masuk dua putaran berarti sama-sama kuat," katanya. PDIP, ujar Tjahjo, akan pertimbangkan aspek gendernya, Jatim daerah NU dan aspek dukungan partai. "Kami akan mempertimbangkan Demokrat bagaimana, NU bagaimana. Ini bikin kami hati-hati," katanya. Sekalipun Ketua Umum PDIP wanita, ujar dia, belum tentu memilih Khofifah. "Masyarakat Jatim itu unik, SB (Soetrisno Bachir) mengatakan masyarakat Jatim cerdas, sehingga yang dikhususkan figur yang menang," katanya. Sementara itu Wakil Sekretaris Umum DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso mengatakan Partai Golkar menggunakan tiga opsi yakni memilih Ka-Ji, memilih Karsa dan membebaskan dukungan. "Yang jelas Golkar tidak akan golput, kami akan gunakan hak suara," katanya. Pertimbangan Golkar, ujar dia, adalah untuk kepentingan lebih besar dari Jatim dan untuk kepentingan subyektif Partai Golkar. "DPD II mempunyai dua sikap, DPD I juga ada yang ke Karsa dan ada yang ke Ka-Ji. Karwo pernah di Golkar, Gus Ipul teman baik, Khofifah selama ini baik dengan Golkar, wakilnya naluriah dekat karena tentara," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008