Jakarta (ANTARA News) - Tokoh Islam Abu Bakar Ba`asyir, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq, dan Ketua Majelis Syuro DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menerima Gerakan Pemuda Islam (GPI) Award, karena kegigihan mereka memperjuangkan penerapan Syariat Islam di Indonesia. Penyerahan penghargaan itu dilaksanakan di kantor GPI di Jakarta, Sabtu, bersamaan dengan acara Muhasabah Ramadhan dan buka puasa bersama. Abu Bakar Ba`asyir menerima penghargaan karena kegigihan dan kesungguhannya dalam menerapkan Syariat Islam secara murni melalui aktivitasnya di berbagai organisasi yang berlandaskan Islam. Bersamaan dengan penyerahan GPI Award, Ba`asyir dinobatkan sebagai Panglima Besar Syariat Islam. Sementara itu, Habib Rizieq mendapat penghargaan karena kegigihannya dalam menjaga kemurnian Islam. Habib dinilai berjasa dalam mengawal Islam di tengah merebaknya berbagai ajaran yang dianggap sesat. Sedangkan Yusril Ihza Mahendra merupakan tokoh yang dinilai konsisten memperjuangkan Syariat Islam di dalam sisten ketatanegaraan Indonesia. GPI menilai Yusril adalah sosok yang aktif di dalam dunia politik sekuler tanpa menjadi sekuler. Dalam ceramahnya, Yusril menegaskan bahwa pemberlakuan Syariat Islam adalah hal yang sangat mungkin meski memerlukan perjuangan yang panjang dan melelahkan. Menurut dia, ide Syariat Islam sebenarnya merupakan dasar berdirinya Indonesia sebagai negara yang merdeka. Hal itu bisa dilihat dalam rumusan Piagam Jakarta yang secara jelas menyatakan Indonesia adalan negara berketuhanan yang maha esa dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Yusril menegaskan, Syariat Islam tetap relevan meski tidak secara eksplisit dirumuskan dalam Pancasila. "Syariat Islam jalan terus meski ada atau tidak ada Piagam Jakarta," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008