Banda Aceh (ANTARA News) - Empat pria bersenjata api menjarah toko penjual telepon seluler (ponsel) di kawasan Desa Lamglumpang, Kecamatan Ulee Kareeng, Kota Banda Aceh, Minggu dini hari, namun tidak ada korban jiwa dalam aksi penjarahan tersebut. Kapoltabes Banda Aceh, Kombes (Pol) Ilsaruddin, di Banda Aceh, Minggu, membenarkan adanya kejadian penjarahan yang dilakukan beberapa orang tak dikenal bersenjata, namun kasus tersebut masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. "Kita sudah menerima laporan kejadian, aparat kami sedang bekerja untuk sebuah penyelidikan sebagai upaya mengungkap kasus tersebut," kata Kapoltabes didampingi Kasat Reserse dan Kriminal (Reskrim), AKP Sudarmin. Aksi penjarahan saat warga lainnya sedang nyenyak tidur dan sebagian sedang bertadarus (membaca Al-Quran) di meunasah/surau dan masjid itu mengakibatkan pedagang Ponsel tersebut mengalami kerugian sekitar Rp70 juta. "Kawanan rampok itu menjarah sejumlah handphone (HP) berbagai merek dan voucher. Kawanan rampok tersebut menggunakan senjata api. Mereka semuanya menggunakan penutup wajah (sebu) saat melakukan aksinya," kata Kapoltabes. Aksi kriminal penjarahan yang terjadi sekitar pukul 02.20 WIB berjalan tanpa perlawanan karena pemiliknya seorang diri. Sudarmin, menambahkan informasi dari saksi korban menyebutkan kawanan perampok/penjarah itu empat orang yang menggunakan senjata api laras panjang. "Saat kejadian, korban berada toko ponsel tersebut dan ia tidak bisa berbuat apa-apa ketika kawanan perampok bersenjata membobol tokonya secara paksa," tambahnya. Akan tetapi, saksi korban belum bisa memastikan jenis senjata yang digunakan kawanan perampok tersebut apakah senjata api standar atau hanya mainan. "Kita akan terus selidiki kasus ini, dengan harapan pelakunya bisa tertangkap," tambahnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008