Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melemah lebih lanjut pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena permintaan terhadap aset-aset safe haven berkurang.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 5,80 dolar AS atau 0,4 persen, menjadi ditutup pada 1.457,10 dolar AS per ounce.

Indeks Dow Jones Industrial Average pulih moderat, naik 0,05 persen, tak lama sebelum penyelesaian transaksi emas. Ketika ekuitas membukukan keuntungan, logam mulia biasanya turun, karena investor tidak mencari aset safe haven dan mengalihkan investasinya di aset berisiko.

Namun penurunan emas lebih jauh tertahan oleh dolar AS yang lebih rendah. Dolar AS melemah setelah Presiden Donald Trump mengatakan pada akhir pekan bahwa pembicaraan perdagangan dengan China berjalan "sangat baik," tetapi bahwa Amerika Serikat hanya akan membuat kesepakatan dengan Beijing jika itu tepat untuk Amerika.

Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun hampir 0,2 persen pada akhir perdagangan.

Jika dolar AS melemah, itu membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya, sehingga membatasi kejatuhan emas.

Sementara itu, beberapa investor terpikat ke pasar obligasi AS, kata analis, ketika imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun naik menjadi 1,945 persen pada perdagangan Senin (11/11/2019). Harga emas berjangka juga sedikit lebih rendah akhir pekan lalu, karena logam mulia tertekan oleh dolar AS yang lebih kuat. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 3,5 dolar AS atau 0,24 persen, menjadi ditutup pada 1.462,9 dolar AS per ounce, merupakan level terendah baru dalam tiga bulan terakhir.

Baca juga: Dolar AS melemah di tengah berita perang dagang yang beragam

Baca juga: Harga minyak turun, kekhawatiran kelebihan pasokan 2020 meningkat

Baca juga: Bursa saham Spanyol melemah, Indeks IBEX-35 ditutup turun 5,20 poin


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019