Bali (ANTARA) - Perusahaan teknologi Veritas menawarkan solusi penyimpanan berbasis perangkat lunak agar perusahaan dapat mengontrol data yang mereka miliki sekaligus mengatur efisiensi penyimpanan yang ada.

"Data terus tumbuh sangat cepat," kata Vice President dan Managing Director Veritas Technologies LLC untuk Wilayah Asia Selatan, Ravi Rajendran, saat acara Veritas Vision Executive Forum 2019 di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Laporan Data Age 2025 dari IDC memprediksi data akan tumbuh menjadi 175 zettabyte pada 2025, dunia bisnis akan berhubungan dengan data yang tersebar di berbagai tempat penyimpanan, mulai dari inti pusat data, komputasi awan hingga lokasi yang terdistribusi di sistem edge computing.

Baca juga: Isu keamanan mengintai penyimpanan cloud

Baca juga: "Cloud Computing" dinilai dapat tingkatkan bisnis


Veritas melaui Enterprise Data Services Platform menawarkan solusi untuk pengelolaan data hingga migrasi dari dan ke penyimpanan di cloud, juga perlindungan untuk data.

"Supaya perusahaan tetap bisa memegang kontrol terhadap data dan tetap percaya diri ketika ada serangan ransomware," kata Rajendran.

Veritas menilai ketika harus berurusan dengan peretas saat terkena serangan ransomware, hanya sekitar 50 persen data yang berhasil dipulihkan.

Veritas, selain memberikan pengelolaan dan perlindungan data juga memberikan wawasan kepada perusahaan mengenai data yang dimiliki, termasuk untuk cadangan atau backup data.

Wawasan dari Veritas juga mancakup efektivitas dalam menyimpan data, misalnya berapa usia data dan seberapa banyak perusahaan akan memakai data lama tersebut.

Baca juga: Di era digital, data adalah bahan bakar pertumbuhan

Baca juga: Symantec jual Veritas seharga 8 miliar dolar AS

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019