Samarinda (ANTARA News) - Aparat Poltabes Samarinda kini mencari seorang suami yang menganiaya istrinya hingga menjadi bisu akibat depresi berat karena tersangka telah melanggar UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT). "Kami masih memburu tersangka karena menyebabkan istrinya menderita berat sehingga sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa Samarinda," kata Kapolsekta Samarinda Utara, Ajun Komisaris Andreas Susanto Nugroho dikonfirmasi Senin petang. Pihak keluarga sudah melaporkan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa Zulaiha (43) ke Polsekta Samarinda Utara, pada Minggu pagi. Namun hingga kini polisi belum mengetahui keberadaan Burhanuddin (45), suami yang tega menganiaya istrinya hingga bisu tersebut. "Kemarin (Minggu) kami menerima laporan penganiayaan Kapolsekta Samarinda Utara mengakui, belum bisa memastikan apakah Zulaiha bisu akibat penganiayaan itu," katanya. "Korban tidak bisa dimintai keterangan karena terlihat sangat `shock` apalagi dia tidak bisa berbicara. Memang kami belum berani memastikan apakah dia bisu akibat penganiayaan atau faktor lain. Tetapi, di wajah korban terlihat luka robek dan lebam sehingga dipastikan Zulaiha adalah korban KDRT," tegas Kapolsekta Samarinda Utara. Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, Zulaiha mulai bisu sejak enam bulan lalu, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa Samarinda. "Kami terpaksa memasukkan ke Rumah sakit Jiwa karena dia mengalami depresi akibat siksaan fisik yang dialaminya. Namun, setelah empat hari dirawat, kami mengeluarkannya dan sejak saat itulah Zulaiha mulai tidak bisa berbicara," kata salah seorang keluarha korban. Penganiayaan yang dilakukan Burhanuddin terhadap istrinya kata keluarga korban diduga dilatari masalah ekonomi. "Zulaiha yang selama ini mencari uang dengan berjualan bakso karena suaminya tidak bekerja. Namun, dia (Burhanuddin) kerap minta uang untuk bermain judi dan jika tidak diberi dia lalu menyiksa istrinya," kata kerabat korban. Pihak keluarga kini mengamankan Zulaiha bersama anaknya, Iham Budiman (9) karena khawatir suaminya akan kembali menganiaya istrinya. "Kami sengaja menyembunyikannya disini karena takut suaminya mengamuk dan menyiksa istrinya lagi,"ungkap kakak Zulaiha. Sementara, Ilham Budiman kepada wartawan mengaku kerap mendengar rintihan ibunya saat disiksa. "Saya tidka pernah melihat langsung ibu dipukuli, tetapi saya dengar saat ibu berteriak kesakitan," tutur Ilham Budiman. Murid SD itu mengaku bahwa tidak mau lagi bertemu bapaknya sebab akibat penyiksaan itu, dia tidak bisa lagi berkomunikasi dengan ibunya. "Saya mau bapak dipenjara karena tega membuat ibu saya bisu," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008