Makassar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan bandara internasional Hasanuddin yang baru, jalan tol, dan pelayaran perdana kapal mewah PT. Pelni di Makassar, 26 September 2008. "Insya Allah, Bandara Hasanuddin yang dibangun tiga tahun lalu dengan dana Rp1 triliun lebih, jalan tol sepanjang 11,5 kilometer dengan anggaran sekitar Rp800 miliar dan peluncuran kapal penumpang PT. Pelni di pelabuhan Soekarno-Hatta, sudah resmi dioperasikan," kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Selasa. Proyek Bandara Hasanuddin yang cukup mewah ini sempat beberapa kali tertunda peresmiannya akibat masih adanya pekerjaan fisik yang belum selesai, terutama lantai dasar dan tanaman penghijauan di kawasan parkir bandara tersebut. Sedangkan jalan tol yang fisiknya selesai dua bulan lalu ikut diresmikan bersamaan dengan megaproyek bandara tersebut termasuk peluncuran pelayaran perdana kapal mewah PT. Pelni dari Makassar tujuan Jakarta. Syahrul yang sudah memastikan rencana kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak akan berubah lagi, akan menghadirkan ratusan ratusan penari dari 14 provinsi di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan berbagai jenis tari budaya daerah sebagai wujud kekuatan bangsa Indonesia. "Makassar ini sebagai perekat nasional sekaligus penyanggah kekuatan bangsa sehingga sudah sewajarnya peresmian paket bandara Sultan Hasanuddin, jalan tol dan pelayaran perdana kapal penumpang milik Pelni dilaksanakan semeriah mungkin," ujarnya. Terkait dengan rencana penambahan nama depan bandara Hasanuddin menjadi bandara Sultan Hasanuddin, kata Syahrul, bukan sesuatu yang salah sebab dia adalah pahlawan nasional yang seharusnya menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, sama dengan bandara lainnya yang menyandang gelar pahlawan nasional. Menurutnya, penempatan nama Sultan Hasanuddin pada bandara yang baru ini tidak terkait dengan `kesukuan` di daerah ini meskipun pahlawan nasional tersebut berdarah orang Makassar. "Sultan Hasanuddin orang Bugis - Makassar- Tanatoraja koq. Jadi tidak salah jika namanya melengkapai nama bandara sebelumnya menjadi bandara Sultan Hasanuddin," katanya dan menambahkan, nama Sultan Hasanuddin diusulkan pada pertemuan silaturahmi Gubernur Sulsel dengan komisaris dan Direksi PT. Angkasa Pura, Kamis malam (17/7) termasuk ke Menteri Perhubungan. Kunjungan kerja sehari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan didampingi sejumlah menteri antara lain Menteri Sekretaris Negara, Hatta Rajayasa, Menteri Perhubungan, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008