Havana, (ANTARA News) - Badai Ike merobohkan bangunan-bangunan tua di Havana dan menerjang Kuba barat, padahal wilayah itu belum pulih dari Badai Gustav. Havana, kota dengan dua juta warga di pantai barat-laut Kuba, memiliki banyak bangunan tua, reyot tapi indah, yang terancam ambruk akibat terjangan angin keras. Beberapa pejabat mengatakan 16 bangunan ambruk pada hari Selasa, tapi tak ada laporan mengenai korban cedera. Sebanyak 250 ribu orang diungsikan dari daerah dataran rendah dan bangunan berbahaya sebelum Badai Ike tiba. "Kedengaran seakan-akan Havana telah diserbu oleh gerombolan hantu," kata warga Havana yang bernama Maria Valdez. Jalur yang paling mungkin dilewati Badai Ike ialah pantai AS di dekat perbatasan Texas-Meksiko.Jalur itu mengurangi resiko terhadap 4.000 kilang pengeboran minyak yang menghasilkan 25 persen minyak AS dan 15 persen gas alamnya. Harga minyak turun lebih dari 2 dolar AS jadi di bawah 105 dolar AS saat Ike beralih jalur, tapi perusahaan energi terus mempersiapkan diri untuk menghadapi badai tersebut. BP Plc (BP.L) menyatakan perusahaan itu akan menutup semua produksinya di Teluk saat perusahaan tersebut mengungsikan pekerja dari pengeboran minyak lepas pantai. Badai yang melemah tersebut menerpa pantai barat-daya Kuba setelah mengobrak-abrik beberapa provinsi di bagian timur negeri itu Ike juga merobohkan pepohonan, merusak banyak rumah dan merontokkan tiang listrik. Ibukota negeri tersebut dipenuhi pepohonan yang roboh, dedaunan yang rontok dan puing yang bertebaran, saat angin berhembus melalui jalanan yang lengang. Kerusakan akibat Badai Ike dapat mencapai 3 miliar hingga 4 miliar dolar AS, kata "beberapa sumber resmi", sebagaimana dikutip Elisabeth Byrs dari Kantor PBB Urusan Koordinasi Urusan Kemanusiaan saat taklimat di Jenewa. Media Kuba melaporkan empat orang telah tewas akibat badai itu. Dua orang tersengat listrik ketika mereka berusaha menurunkan antena yang jatuh menimpa kabel listrik, seorang perempuan meninggal ketika rumahnya ambruk dan seorang pria tertimpa puing ketika satu pohon menimpa rumahnya. Korban jiwa akibat badai jarang terjadi di Kuba, tempat pemerintah melakukan pengungsian massal. Badai Ike untuk kedua kali memasuki daratan di Kuba di Punta la Capitana, provinsi Pinar del Rio di bagian barat negeri tersebut, Selasa pagi. Pusat badai itu berada sekitar 105 kilometer di sebelah barat-baratdaya dari Havana pada pukul 14:00 waktu setempat (01:00 WIB, Rabu) dan bergerak ke arah barat-baratlaut dengan kecepatan 19 kilometer per jam, kata U.S. National Hurricane Center. Beberapa pejabat mengatakan bahwa 80.000 orang telah diungsikan di Pinar del Rio, tempat Badai Gustav meratakan dengan tanah hampir semua bangunan yang dilewatinya dengan angin berkecepatan 240 kilometer per jam 10 hari sebelumnya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008