Jakarta (ANTARA News) - Forum modal dan usaha yang melibatkan pengusaha Indonesia dan Guangdong, Cina di Jakarta pekan lalu, menyepakati kontrak dagang dan modal senilai 1,8 miliar dolar AS. Menurut Departemen Luar Negeri Rabu, forum itu dihadiri sekitar 1.000 pengusaha mewakili lebih dari 300 perusahaan ternama di Guangdong dan sekitar 400 pengusaha Indonesia. Dari nilai tersebut, 507 juta dolar AS (sekitar Rp4,5 triliun) adalah kesepakatan kerjasama perdagangan, 360 juta dolar (Rp3,2 triliun) dalam bentuk kontrak dagang, 461 juta dolar (sekitar Rp4,1 triliun) adalah kontrak investasi Guangdong di Indonesia, dan 360 juta dolar merupakan kontrak investasi Indonesia di Guangdong. Forum Usaha dan Modal Indonesia-Cina 2008 merupakan bagian kesepakatan dari rangkaian kunjungan Sekretaris Partai Komunis Cina Komite Guangdong, yang merangkap anggota Politbiro Komite Sentral Partai Komunis Cina, Wang Yang. Wang Yang pada 3 hingga 6 September ini memimpin perutusan kunjungan pengusaha Cina asal Guangdong ke Indonesia. Tujuan kunjungan tersebut adalah meningkatkan kerjasama perdagangan dan permodalan Indonesia dengan Guangdong yang merupakan propinsi terkaya di Cina. Jumlah nilai perdagangan antara pengusaha Indonesia dengan Guangdong pada 2007 mencapai 5,2 miliar dolar AS (sekitar Rp45 triliun) atau sekitar 20% dari nilai perdagangan Indonesia-Cina. Selama di Jakarta, Wang Yang bertemu Presiden dan Wakil Presiden serta beberapa menteri terkait. Dalam pertemuannya dengan Menteri Pertambangan, kedua pihak membahas kerjasama di bidang energi dan pembangkit listrik. Wang Yang juga berdialog dengan Menteri Perdagangan Mari Pangestu mengenai peningkatan impor Guangdong atas hasil pertanian dan bahan baku elektronik Indonesia, penjajakan penanaman modal di bidang prasarana jalan dan pelabuhan, penyediaan air dan manufaktur sektor industri tradisional Indonesia. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008