Jakarta (ANTARA) - Perancang busana Yanti Adeni memperkenalkan kain tradisional Cual asal Bangka dalam perhelatan Indonesia Sharia Economic (ISEF) 2019 di Jakarta Convention Center.

Melalui koleksi "Hola Miak", Yanti bercerita tentang para gadis Bangka yang berkelana ke negeri Eropa. Miak merupakan bahasa Bangka yang berarti gadis, sedangkan Hola adalah halo dalam bahasa Spanyol sehingga saat menyapa "Hola Miak" secara tidak langsung memperkenalkan diri sebagai gadis Bangka.

Dalam peragaan busana ini, Yanti menampilkan gaun-gaun era 1900an dan menggunakan Cual sebagai materinya. Yanti ingin menunjukkan bahwa Cual juga bisa dibentuk menjadi sesuatu yang berkesan mewah.

"Bangka punya kain tradisional yang bisa dikaryakan jadi tidak sekadar blouse biasa, kemeja atau style sederhana lain tapi juga bisa dipakai untuk pesta, performance celebrity bahkan Met Gala," kata Yanti di Jakarta, Jumat.

Motif Cual yang ditampilkan pada koleksi ini di antaranya bebek, garuda, kembang gajah dan bebek kombinasi lukis. Motif tersebut dipadu padankan dengan tulle, 3D tulle, organza dan bebrapa jenis satin.

Ada delapan koleksi yang ditampilkan dalam "Hola Miak" dengan warna-warna seperti biru, merah, hijau, oranye, kuning serta hitam.


Baca juga: Cual Mentok, potensi ekonomi berbasis budaya

 

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019