Medan (ANTARA News) - Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA telah menghasilkan lebih dari 250 ribu foto bernilai sejarah sejak masa pra kemerdekaan. Jumlah itu belum dihitung dengan foto yang dibakar ketika meletusnya peristiwa G 30 S/PKI, kata anggota Dewan Pengawas LKBN ANTARA, Asro Kamal Rokan dalam dialog pada pameran foto dan peluncuran buku fotografi karya Zarqoni Maksum di Medan, Jumat. Asro mengatakan, LKBN ANTARA telah mengabadikan ke dalam foto hampir seluruh perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Jumlah foto bersejarah tersebut lebih dari 250 ribu buah yang diambil selama puluhan tahun, bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia. Namun sayangnya, kata Asro, tidak sedikit pula foto yang mengandung nilai sejarah itu dibakar pada tahun 1965 karena dikhawatirkan mengandung unsur propaganda PKI. Hal itu terjadi karena sebelum meletusnya G30 S/PKI tahun 1965, LKBN ANTARA banyak disusupi kader-kader organisasi itu. Setelah meletusnya G30 S/PKI, TNI menguasai LKBN ANTARA dan melakukan gerakan "pembersihan" dari unsur PKI. Salah satu aksi yang dilakukan adalah membakar foto yang dihasilkan wartawan LKBN ANTARA yang diduga kader PKI atau untuk kepentingan partai politik itu. "Sayangnya, pembakaran foto itu tidak diseleksi. Semua foto yang diambil sebelum peristiwa G30 S/PKI dibakar," kata mantan Pemimpin Umum LKBN ANTARA itu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008