Jakarta (ANTARA News) - Empat pemuda tewas mengenaskan di sebuah sumur di Desa Sukajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor karena diduga menghirup gas beracun karbon monoksida (CO) dan belerang dalam waktu cukup lama. Kepala Bidang Pertambangan Umum Dinas Pertambangan Pemerintah Kabupaten Bogor Muhammad Ridwan di Cibinong, Sabtu mengatakan, di sumur tua memang biasanya ada gas beracun seperti CO dan belerang. "Gas beracun itu jika terhirup bisa menimbulkan efek lemas, dan jika terhirup dalam waktu cukup lama bisa menyebabkan kematian," katanya. Ia mengatakan, meskipun tergolong dangkal atau tidak terlalu dalam, sumur tua itu mengandung gas beracun jenis CO dan belerang. Pihak berwenang baru mengetahui ketika dikonfirmasi wartawan bahwa ada empat warga Jonggol yang meninggal dunia di dalam sumur setelah tubuhnya lemas. "Kami akan rapat dulu di kantor. Kami akan meninjau ke lokasi sumur untuk memastikan gas beracun apa yang ada di dalamnya," katanya. Keempat pemuda warga Jonggol tewas setelah lemas di dalam sumur Jumat (12/9) malam itu adalah Agus Arifin (22), Wahyudin (24), Yani (22) dan Adim Suryana (25). Jenazah mereka telah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di desa setempat. Kematian mereka bermula dari keinginan beberapa warga desa untuk menguras sumur umum di Kampung Tigarugui yang airnya keruh dan agak berbau pada Jumat (12/9) pukul 13.00 WIB. Agus Arifin adalah orang pertama yang masuk sumur sedalam delapan meter itu dengan menggunakan tali tambang yang bagian atasnya telah diikat di tiang sumur. Namun, saat mendekati dasar sumur, Agus tampak lemas dan segera melambaikan tangannya meminta tolong. Berniat ingin menolong temannya, Wahyudin segera turun masuk ke sumur menggunakan tali tambang yang sama. Mendekati dasar sumur, Wahyudin juga mendadak lemas. Beberapa pemuda lain yang menunggu di atas menjadi panik. Mereka berteriak-teriak agar Agus dan Wahyudin memegang tali tambang untuk ditarik dari atas. Tapi kedua pemuda itu sudah terlanjur lemas. Karena tidak sabar, pemuda lainnya, Yani langsung turun masuk ke dalam sumur menggunakan tali tambang yang sama. Yani bernasib sama seperti Agus dan Wahyudin. Pemuda lain yang penasaran Adim langsung turun masuk ke sumur menggunakan tali tambang yang sama untuk menolong teman-temannya dan ia pun mengalami nasib yang sama, menjadi lemas. Beberapa teman mereka yang berada di atas kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jonggol. Polisi kemudian meminta bantuan tim SAR dari PT Semen Cibinong. Polisi dan tim SAR baru bisa mengevakuasi keempat korban pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008