Padang (ANTARA News) - Ahli geologi dari Universitas Andalas, Padang, Badrul Mustafa Kemal, mengatakan, sampai pertengahan bulan September 2008 jumlah gempa bumi berkekuatan di atas 5 skala richter (SR) yang terjadi di sejumlah kawasan di Indonesia meningkat dibandingkan periode yang sama pada bulan Agustus 2008. Ahli geologi dari Universitas Andalas, Padang, Badrul Mustafa Kemal di Padang, Senin, mengatakan, berdasarkan data BMG, pada bulan Agustus 2008, terhitung dari tanggal 1 sampai 15 Agustus terjadi gempa di atas 5 SR sebanyak 18 kali, jumlah itu meningkat 25 kali pada bulan September sejak tanggal 1 hingga 15 September 2008. Dia mengatakan, meskipun instensitas gempa meningkat, hal suatu yang wajar dan tidak berpengaruh atas isu terjadinya gempa besar disusul tsunami tanggal 17 September 2008. "Memang sejak awal bulan September sampai sekarang banyak terjadi gempa di sejumlah kawasan di Indonesia, mulai dari Aceh, Sumut, Bengkulu, Sumbar, Jawa Barat, Lombok, Sulawesi, Maluku, hingga Papua," katanya. Menurut dia, gempa itu adalah satu hal yang wajar terjadi karena letak geografis Indonesia yang berada pada jalur lempeng Eurasia di mana setiap hari selalu terjadi gempa mulai dari skala kecil yang tidak terasa hingga berkekuatan di atas 5 SR. "Dalam sehari saja minimal bisa terjadi hingga 10 kali gempa," katanya dan menambahkan, tidak hanya di Indonesia saja instensitas gempa meningkat juga di negara lain seperti di Jepang. Sehubungan dengan adanya isu gempa pada 17 September 2008 yang ditandai dengan terjadinya peningkatan intensitas gempa itu, menurut dia tidak bisa dipercaya. "Tidak ada kaitannya dengan isu itu, lagipula isu itu adalah hal sama tahun lalu yang beredar kembali sekarang, jadi masyarakat tidak perlu resah dengan hal tersebut," katanya. Terkait hal tersebut dia menyarankan masyarakat Indonesia sebaiknya meniru prinsip warga Jepang yang bersahabat dengan gempa dan bencana. "Artinya, masyarakat Jepang sudah mengetahui karakteristik setiap bencana termasuk gempa, jadi jika terjadi gempa mereka tidak panik sebaliknya melakukan segala persiapan siaga gempa yang disosialiasikan pemerintahnya," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008