Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, Selasa, berencana mengumumkan terbentuknya pemerintah baru di Malaysia, terkait dengan terpenuhinya jumlah anggota parlemen yang akan bergabung dengan Pakatan Rakyat (PR). "Besok Selasa siang kami akan umumkan pembentukan pemerintah baru. Tadi sore, kami sudah kirim surat kepada Perdana Menteri (Abdullah Ahmad) Badawi untuk bertemu dan membicarakan peralihan kekuasaan," kata Anwar di hadapan sekitar 25.000 warga Malaysia yang berkumpul di Stadion Kelana Jaya, Selangor, Senin malam. Sekitar 25.000 warga Malaysia berkumpul di stadion sepakbola tersebut untuk memperingati Hari Malaysia, yang jatuh pada 16 September 2008. Tanggal itu ditargetkan sebagai hari berdirinya suatu pemerintah baru oleh Pakatan Rakyat. Pertemuan massal itu juga digunakan untuk menyampaikan tuntutan kepada pemerintah agar mencabut UU tentang Keamanan Dalam Negeri atau ISA (Internal Security Act). "Sore tadi, kami telah mengirim anggota parlemen Anthony Loke dan Johari pergi ke Putrajaya untuk mengantarkan surat yang berisi keinginan pertemuan dengan Perdana Menteri untuk membahas peralihan kekuasaan yang aman dan tenteram," kata Anwar. "Kita tetap `on the track`. Sudah ada jumlah anggota parlemen Barisan Nasional yang akan bergabung dengan Pakatan (Rakyat). Kami siap apakah 16 September atau 17 September 2008 untuk membentuk pemerintah Malaysia baru," tegas Anwar. Para pemimpin politik dari berbagai partai politik yang berkoalisi dalam Pakatan Rakyat tampak hadir, seperti Lim Kit Sing dan Lim Guang Eng dari DAP (Democratic Action party). Suhu politik di Malaysia semakin tinggi dengan mundurnya menteri hukum di jabatan perdana menteri Zaid Ibrahim dengan alasan menolak langkah pemerintah Malaysia menahan tiga orang dengan menggunakan ISA. Ini untuk pertama kalinya seorang menteri mundur karena menolak penggunaan ISA. Ketiga orang yang ditahan itu ialah raja "blogger" Malaysia, Raja Petra Kamaruddin, anggota parlemen dan salah satu pimpinan negara bagian Selangor, Teresa Kok, dan wartawan Sin Chew Daily, Tan Hoon Cheng, namun wartawan Tan Hoon telah dibebaskan sehari setelah ditahan dan dua orang lagi hingga kini masih ditahan. Terkait dengan perubahan politik di Malaysia, di dalam koalisi BN kini sedang keributan atau ada yang mempermasalahkan kembali rencana peralihan kekuasaan dari PM Abdullah Badawi kepada Wakil PM Najib Tun Razak. Peralihan yang sudah disepakati akan dilakukan pertengahan atau Juni 2010 dinilai terlalu lama dan perlu disegerakan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008