Upaya sosialisasi ini gencar dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di daerah tentang bagaimana berinvestasi yang aman di sektor pasar modal.
Kupang (ANTARA) - Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Robert Sianipar mengemukakan hingga triwulan III-2019, jumlah investor setempat yang berinvestasi di pasar saham mencapai sebanyak 4.829 investor.

"Ribuan investor yang bermain di pasar saham ini telah menghasilkan nilai transaksi saham mencapai Rp61 miliar," katanya di Kupang, Selasa.

Dia menjelaskan, jumlah investasi saham di provinsi berbasiskan kepulauan itu meningkat dari November 2018 yang tercatat sebanyak 3.841 investor.

Nilai transaksi saham hingga November 2019 juga mengalami pertumbuhan  26,7 persen.

Baca juga: Cara cerdas hindari investasi "bodong" menurut OJK

Dia menjelaskan, OJK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) terus gencar melakukan sosialisasi terkait investasi pasar modal ke daerah-daerah karena literasi masyarakat yang masih rendah dibandingkan dengan literasi terhadap perbankan.

"Upaya sosialisasi ini gencar dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di daerah tentang bagaimana berinvestasi yang aman di sektor pasar modal," katanya.

OJK juga mengingatkan masyarakat agar sebelum berinvestasi pada sektor pasar modal agar terlebih dahulu memastikan produk dari perusahaan pasar modal tersebut terdaftar atau berstatus legal dengan tawaran keuntungan yang layak atau masuk akal.

Robert menambahkan, layanan investasi pasar modal dapat diakses masyarakat melalui 4 galeri investasi Bursa Efek Indonesia yang menyebar pada 4 perguruan tinggi di NTT serta 15 agen reksa dana yang ada di enam bank umum.
Baca juga: OJK terapkan sistem pendaftaran elektronik di pasar modal

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019