Palangka Raya (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika Kalimantan Tengah meminta kapal yang berangkat dari wilayah pesisir setempat untuk tetap mewaspadai perubahan cuaca yang dapat menyebabkan terjadinya gelombang tinggi di perairan Laut Jawa. "Ketinggian gelombang menjelang arus mudik masih relatif normal sekitar satu hingga 2,5 meter. Tetapi kapal tetap harus waspada, terutama jangan sampai kelebihan muatan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Imam Mashudi, di Palangka Raya, Selasa. Menurut Imam, kondisi cuaca di perairan Laut Jawa saat ini tergantung pada tiupan angin timur, yang relatif bisa menyebabkan peningkatan tinggi gelombang saat menjelang sore. Saat ini, tinggi gelombang hanya berkisar 0,8 hingga 2 meter, atau telah menurun dibandingkan ketinggian pada bulan Juni - Juli lalu yang sempat mmencapai tiga meter dan membahayakan pelayaran. Dia mengatakan, secara umum kondisi cuaca aman untuk pelayaran dari Kalteng menuju sejumlah daerah di Jawa. Meski demikian, kapal-kapal pengangkut yang melayani arus musik diminta tetap waspada mengingat kecenderungan terjadi lonjakan penumpang dan barang yang dibawa kapal. "Kami telah mengirimkan informasi perkiraan cuaca maritim itu ke sejumlah pelabuhan seperti Pelabuhan Sampit dan Pelabuhan Kumai yang menjadi dua jalur lalu lintas utama transportasi laut di Kalteng," jelasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Informasi Kalteng, Ober Gultom, mengatakan, sejumlah perusahaan pelayaran telah menyatakan siap menambah frekuensi pelayarannya. Penambahan ini dilakukan dengan beroperasinya sejumlah kapal feri penyeberangan sehubungan kemungkinan terjadinya lonjakan penumpang yang menggunakan jasa transportasi laut pada mudik mendatang. "Frekuensi kapal menuju Surabaya dan Semarang akan ditambah dari dua kali seminggu menjadi tiga kali seminggu. Kami harap semua penumpang akan dapat terangkut dengan penambahan ini," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008