Yogyakarta (ANTARA News) - Sekitar 47 seniman, terdiri 40 seni lukis dan 7 seni patung, menggelar pameran kaligrafi dengan tema Ya-sin di Jogja Gallery, Daerah Istimewa Yogyakarta. "Diantara seluruh praktik seni visual, kaligrafi merupakan seni rupa yang paling dikenal di kalangan muslim," kata kurator pameran Ya-sin, Farah Wardani, Selasa. Ia mengatakan bahwa alfabet dari berbagai naskah Al-Quran umumnya dikombinasikan dengan ornamen Timur Tengah menjadi ikonografi berharga dalam arsitektur maupun bentuk-bentuk karya seni lain. "Surat Ya-sin disebut sebagai `jantung Al-Quran` bukanlah sesuatu yang asing di kalangan muslim Indonesia dan telah menjadi bagian dari tradisi yang berlangsung di beberapa budaya lokal, terutama budaya Jawa," katanya. Naskah itu sering disenandungkan dalam tahlil, ritual yang mengiringi kepergian seseorang yang baru berpulang atau sebagai doa bagi kesembuhan orang yang sakit dan baca-bacaan untuk yang sekarat. Farah mengatakan, dalam kehidupan muslim Indonesia secara umum, surat Ya-sin difungsikan sebagai mantra yang mengandung kekuatan Ilahi. Terjemahan ayat-ayat Ya-sin sendiri merupakan kompilasi dari teks-teks puitis yang dapat dianalisis dari berbagai perspektif, baik dari segi sastra, filsafat, maupun sains. "Karena itu, memasuki bulan suci Ramadhan, puluhan seniman dan Jogja Gallery mempersembahkan pameran karya seni kaligrafi yang dimulai hari ini," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008