Bekasi (ANTARA News) - Sedikitnya 250 karyawan PT Young Jin Garmindo di Komplek Bina Marga, Kelurahan Sepanjangjaya, Kecamatan Rawalumbu, Bekasi mogok kerja menuntut pembayaran gaji selama empat bulan terakhir. Any (23), karyawati perusahaan tersebut disela-sela unjukrasa di halaman pabrik di Rawalumbu, Bekasi, Rabu, mengatakan, tetap akan mendesak manajemen perusahaan segera membayarkan upah sebelum hari raya Idulfitri 1429 Hijriah. Para pengunjukrasa memasang poster di pintu pabrik bertuliskan " Manajemen Perusahaan Tutup Mata Tidak Bertanggungjawab Atas Gaji Yang Belum Dibayar Selama Empat Bulan". Sebagian pengunjukrasa melakukan aksi duduk-duduk dan tutup mulut di sekitar pabrik yang memproduksi pakaian jadi itu, sebagai bentuk keprihatinan atas nasib karyawan. Pengunjukrasa juga mengepung perumahan yang dihuni pejabat perusahaan di perumahan elite Kemang Pratama, Bekasi Timur sembari mengancam akan memblokir pintu utama perumahan tersebut. "Kalau manajemen perusahaan tidak segera membayar upah selama empat bulan, karyawan tetap mogok kerja dan akan memblokir pintu gerbang perumahan yang dihuni pejabat perusahaan itu," kata Any. Ia mengatakan, buruh merasa dibohongi oleh manajemen perusahaan yang mengatakan, sedang mengalami kesulian keuangan sehingga tidak mampu membayar upah selama empat bulan. Menanggapi tuntutan pengunukrasa itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bekasi, Agus Dharma Suwandi mengatakan, perusahaan tersebut sedang bermasalah sejak tiga bulan lalu. Hampir setiap tahun menjelang hari Raya Idulfitri, seluruh karyawan tidak mendapatkan tunjangan hari raya (THR) dari manajemen perusahaan dengan berbagai alasan. "Besok manajemen perusahaan akan saya panggil untuk menjelaskan masalah tersebut dan segera membayar gaji selama empat bulan," ujarnya. Hingga sore ini, aksi unjukrasa masih terus berlangsung bahkan mengancam akan menginap di halaman pabrik sampai tuntutan mereka dipenuhi manajemen perusahaan dalam pekan ini.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008