Jakarta (ANTARA News) - Organisasi Angkutan Darat (Organda) mengusulkan agar pemerintah menerapkan tuslah atau tambahan pembayaran tiket sebesar 25 persen dari batas atas tarif penumpang dalam menghadapi Lebaran. "Diusulkan kepada pemerintah agar memberlakukan tuslah dan tidak hanya sekedar tarif batas atas," kata Ketua Umum Organda Murphy Hutagalung di Jakarta, Kamis. Murphy mengatakan, tuslah tersebut adalah untuk mengatasi biaya operasional karena kendaraan kembali ke daerah asal dalam keadaan kosong. Selain itu, katanya, tuslah juga untuk memberikan motivasi kepada supir yang terpaksa harus bekerja dan tidak bertemu dengan keluarga dalam menghadapi Lebaran. Murphy mengharapkan tuslah diberlakukan pada tujuh hari sebelum lebaran (H-7). Tarif batas atas untuk angkutan penumpan antar kota antar provinsi kelas ekonomi untuk wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara adalah Rp150 per penumpang per kilometer. Sementara untuk Kalimantan, Sulawesi dan pulau lainnya Rp165. Organda, katanya, telah menyiapkan 35.000 bus sedang dan besar untuk mengangkut penumpang pada Lebaran 2008. Namun, jika pemerintah meminta serta untuk mengatisipasi lonjakan penumpang Organda siap menambah bus hingga 5.000 unit lagi. Organda memperkirakan penumpang jalan darat mencapai 6,9 juta orang pada 2008 atau naik sebesar 4,5 persen dibanding 2007 yang sebesar 6,6 juta orang. Namun, Murphy juga mengatakan bahwa kemungkinan jumlah penumpang tidak terlalu jauh berbeda dengan tahun lalu. Alasannya, masyarakat banyak yang menggunakan sepeda motor. Murphy memperkirakan 2,5 juta orang akan pulang kampung dengan menggunakan sepeda motor pada 2008. Selain itu, katanya, ada beberapa program yang dilakukan perusahaan atau organisasi lainnya untuk membantu pemudik secara cuma-cuma yang jumlahnya bisa mencapai 6.000 bus. Organda sendiri telah meminta anggota untuk mempersiapkan armadanya sebaik mungkin, baik fisik, pelayanan, pengemudi maupun kelengkapan administrasi. (*)

Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008