Cilacap, (ANTARA News) - Tiga terpidana mati kasus Bom Bali I, Amrozi, Mukhlas alias Ali Ghufron, dan Imam Samudra ingin merayakan Lebaran 2008 dengan makan nasi kebuli. Hal tersebut mereka sampaikan saat berbincang-bincang dengan anggota Tim Pembinaan Mental Spiritual Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, H. Hasan A. Makarim, usai salat Jumat di Masjid At Taubah, LP Batu, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jumat. "Tadi kita sempat berbincang-bincang dan bercanda. Mereka bilang, ustad mari kita rayakan hari Lebaran besok dengan makan nasi kebuli," kata Hasan A. Makarim di Cilacap. Ia mengatakan, tiga terpidana mati tersebut dalam keadaan sehat dan penuh keceriaan meski mereka tidak diperkenankan menjalankan salat tarawih di masjid. Ketiganya salat tarawih di selnya. Menurut dia, wajah Amrozi dan kawan-kawan tidak menunjukkan adanya kecemasan menghadapi eksekusi mati. "Ketika saya bilang jika di luar (luar Nusakambangan, red.) ramai membicarakan rencana eksekusi mati setelah Lebaran, mereka malah mengatakan, biarkan saja," kata dia yang juga Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cilacap. Terkait dengan pelaksanaan salat Jumat, dia mengatakan, Amrozi dkk. berada pada barisan paling depan. "Amrozi berada di belakang saya sebelah kiri, Ali Gufron sebelah kanan saya, dan Imam Samudra berselang dua orang sebelah kanannya," kata dia yang mengimami jemaah salat Jumat. Hasan mengatakan, dalam salat Jumat kali ini, dirinya hanya bertindak sebagai imam, sedangkan katib oleh ustad Muhajir (Ketua Bimbingan Rohani Rumah Sakit Islam Cilacap). (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008