Bandarlampung (ANTARA News) - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni (Lampung) dan Pelabuhan Merak (Banten) mulai dipadati truk-truk pengangkut barang namun kapal feri tambahan tampaknya belum diperlukan. Manager Operasional PT ASDP Cabang Bakauheni, Zailis Anas, di Bakauheni, Sabtu, mengatakan jumlah kapal feri yang melayari Selat Sunda untuk mengangkut penumpang dan kendaraan dari Pelabuhan Bakauheni tujuan Merak dan sebaliknya hanya berjumlah 20 kapal. "Meski truk barang meningkat, namun masih bisa diatasi dengan jumlah kapal feri yang dioperasikan sekarang. Satu hari satu malam, pelayaran kapal feri rute Bakauheni-Merak mencapai 80 rit perjalanan," kata dia. Ia mengatakan, jika jumlah truk melonjak maka jumlah kapal feri yang dikerahkan mencapai 26 kapal dengan rit perjalanan sebanyak 96. "Tapi kami perkirakan, dengan jumlah kapal yang sekarang masih mencukupi untuk mengangkut peningkatan jumlah truk barang itu," ujar dia pula. Menurut Zailis, di Bakauheni belum terjadi antrean panjak truk pada empat dermaga yang tersedia, dan sebagian besar lahan parkir di pelabuhan tersebut masih kosong. Peningkatan volume truk barang itu terjadi berkaitan dengan adanya imbauan, agar truk nonsembako tidak beroperasi mulai empat hari sebelum dan sesudah Lebaran ini (H-4 hingga H+4). "Kami memang mengimbau sekaligus untuk memberitahukan bahwa pengangkutan kapal feri diprioritaskan bagi pemudik, termasuk kendaraan yang digunakan mereka, seperti mobil, sepeda motor dan bus, selama angkutan Lebaran 2008 itu," kata dia lagi. Ia memperkirakan peningkatan jumlah truk menyeberangi Bakauheni-Merak itu masih akan berlangsung hingga empat hari menjelang Idulftri (H-4). Kepadatan truk barang juga tetap berlangsung di sepanjang Jalinsum wilayah Lampung, baik arah ke Pelabuhan Bakauheni, maupun dari pelabuhan itu menuju berbagai wilayah Sumatera lainnya. Iring-iringan truk barang itu bisa mencapai 10-15 unit dengan kecepatan sekitar 20- 30 km/jam, sehingga melambatkan arus lalu lintas di Jalinsum yang setiap hari sudah cukup padat kendaraan itu. (*)

Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008