Semarang (ANTARA News) - Menghadapi arus mudik Lebaran yang diperkirakan pekan depan mulai ramai, Dinas Perhubungan Kota Semarang membenahi beberapa infrastruktur guna memperlancar arus kendaraan, termasuk Terminal Terboyo Semarang yang siap melayani lonjakan penumpang. Dinas Perhubungan (Dishub) telah membenahi beberapa infrastruktur pendukung kelancaran arus kendaraan, khususnya yang melewati terminal Terboyo, kata Ganin Bimantoro, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Terboyo di Semarang, Sabtu. Masalah keamanan dan kesehatan, kata dia, Dishub setempat telah menurunkan beberapa personel bekerja sama dengan Kepolisian, TNI, Denpom, dan Satpol PP di posko-posko yang disiapkan di beberapa titik di ruas-ruas jalan pantura, katanya. Ia menambahkan, Dishub telah menyiapkan seluruh armada yang tersedia untuk menghadapi arus mudik tahun ini, bus antarkota antarpropinsi (AKAP) telah disiapkan 219 armada, bus antarkota dalam propinsi (AKDP) 647 armada, dan bus dalam kota 277 armada. Selain itu, untuk menanggulangi lonjakan penumpang, Dishub juga menyiapkan armada cadangan, yaitu bus dari pihak swasta 75 armada, dari Damri 15 armada, dan bus pariwisata 100 armada, katanya. Untuk tarif ekonomi, Dishub tidak ada kenaikan tiket, namun, Dishub memberikan harga batas atas Rp150/km/penumpang, dan harga batas bawah Rp95 /km/penumpang. Non ekonomi tarif disesuaikan dengan mekanisme pasar yang ada, katanya. Ia menambahkan, selain beberapa kelengkapan tersebut, untuk menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan, Dishub sudah menyiapkan alat tanggap darurat dan juga alat pemadam kebakaran bagi kendaraan yang ber-AC. Untuk kendaraan non-AC tidak ada alat tanggap darurat dan alat pemadam kebakaran, karena kendaraan non-AC menggunakan kaca yang mudah dipecah, sehingga tidak memerlukan alat-alat tersebut, katanya. Yang tidak kalah pentingnya dalam kesiapan tersebut, menurut dia, adalah kondisi sopir untuk mencegah terjadinya kecelakaan karena kelalaian sopir. Untuk mengatasi hal ini, katanya, Dishub Kota Semarang akan melakukan tes kesehatan bagi sopir dan juga kondekturnya sebelum melakukan perjalanan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008