Samarinda (ANTARA News) - Kota Samarinda (Kaltim) kembali "diserbu" anak jalanan (Anjal) serta gelandangan dan pengemis (Gepeng) menjelang Hari Raya Idul Fitri 1429 H, padahal Satpol PP setempat sudah berulang kali merazia mereka. Dilaporkan di Samarinda, Minggu bahwa Anjal banyak terlihat di sejumlah jalan protokol di Samarinda seperti kawasan Simpang Empat Voorvo (Mall Lembuswana), Jalan Agussalim, simpang Empat Jalan Basuki Rahmat serta kawasan Pasar Pagi. Sementara, Gepeng terlihat beroperasi di sejumlah SPBU, halaman Masjid Raya Samarinda, Islamic Centre Samarinda serta kawasan perbelanjaan lainnya. "Kami telah banyak mendapat keluhan dari warga terkait kehadiran anjal dan gepeng di Samarinda menjelang lebarang," kata Kepala Kantor Satpol PP Samarinda, Abdul Haer saat dikonfirmasikan masalah itu. Satpol PP kata dia, telah melakukan berbagai upaya, termasuk memulangkan Anjal dan Gepeng yang terjaring razia. Sedangkan bagi warga setempat yang menjadi Anjal akan ditampung dan dibina di Rumah Asuh Samarinda. "Razia telah kami giatkan, baik sebelum maupun saat bulan Ramadhan, dan berhasil menjaring puluhan Anjal dan Gepeng. Namun, hanya beberapa hari setelah kami razia mereka ternyata kembali lagi beroperasi," ungkap Abdul Haer. Kahadiran Anjal dan Gepeng di Samarinda sudah sangat meresahkan masyarakat, khususnya pengguna jalan sebab selain mengganggu para pengendara, para anjal dan gepeng juga tidak segan-segan memaksa warga jika tidak diberi uang. Berdasarkan data Satpol PP, umumnya Anjal dan Gepeng itu berasal dari luar daerah. Kebanyakan anak jalanan dari Sulawesi Selatan sedangkan gelandangan dan pengemis mengaku didatangkan dari Jawa Timur. Diperkirakan bahwa ada pihak yang sengaja mendatangkan serta mengorganisir Gepeng dan Anjal itu. Kepala Bagian Bina Mitra Poltabes Samarinda, Ajun Komisaris Musrifin Umar meminta warga untuk tidak memberikan uang kepada mereka. "Salah satu upaya untuk mengurangi Anjal dan Gepeng di Samarinda yakni, tidak membiasakan memberi uang. Jika ada yang mengancam atau sampai merusak, segera laporkan ke pihak berwajib," ujar Kabag Bina Mitra Poltabes Samarinda. Musrifin Umar juga meminta kepada Ketua RT dan tokoh masyarakat di Samarinda agar melakukan pendataan kepada warganya untuk mengantisipasi masuknya Gepeng dan Anjal di Samarinda. "Masalah Gepeng dan Anjal bukan hanya tanggung jawab polisi dan Satpol PP, tetapi semua masyarakat termasuk Ketua RT dan tokoh masyarakat. Jika ada pendatang yang tidak jelas pekerjaannya, harus didata kemudian dilaporkan ke pemerintah setempat," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008