Yogyakarta (ANTARA) - Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung yang digelar bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional 2019 dilakukan dengan mengajak siswa di seluruh sekolah di DIY untuk kembali gemar menabung dan memiliki tabungan yang juga bisa digunakan sebagai investasi.

“Melalui gerakan Indonesia Menabung ini, kami ingin memberikan edukasi kepada siswa tentang jasa keuangan dan perbankan serta kemudahan untuk menabung sehingga siswa akan terpacu untuk semakin gemar menabung,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat pencanangan Gerakan Indonesia Menabung di Yogyakarta, Senin.

Ia berharap, seluruh guru di sekolah turut memberikan dukungan agar Gerakan Indonesia Menabung tersebut dapat terselenggara dengan lancar yaitu dengan menjadi agen tabungan di sekolah. Setiap sekolah dapat menentukan waktu yang disepakati untuk menabung.

Baca juga: OJK memulai Gerakan Menabung Nasional di Jawa Tengah

Tabungan dapat diserahkan ke guru yang menjadi agen untuk selanjutnya bank datang ke sekolah dan mengambil uang tabungan tersebut dan dicatat di tabungan masing-masing siswa.

“Tabungan untuk siswa ini berbentuk tabungan elektronik dan setiap siswa akan memiliki kartu uang elektronik yang terisi saldo sesuai jumlah tabungan dari masing-masing siswa,” katanya.

Wimboh mengatakan, keberadaan tabungan siswa tersebut akan memberikan banyak manfaat, tidak hanya untuk siswa itu sendiri tetapi juga bisa digunakan sebagai salah satu indikator kesejahteraan.

“Nantinya akan bisa dilacak bagaimana perkembangan tabungan dari masing-masing siswa saat mereka sudah lulus sekolah. Apakah masih aktif atau tidak. Jika tidak aktif, maka bisa dijadikan salah satu indikator bahwa anak tersebut belum memperoleh pekerjaan atau kondisi lain,” katanya.

Ia menyebut, DIY menjadi “pilot project” untuk pelaksanaan Gerakan Indonesia Menabung dengan sasaran siswa sekolah dan diharapkan akan meningkatkan aspek “financial inclusion”.

Baca juga: Perbankan targetkan 350 ribu siswa Soloraya penabung Simpel

Di DIY, Gerakan Indonesia Menabung tersebut didukung oleh BPD DIY dengan tabungan siswa sekolah yang diberi nama Simpel Pandai.

Direktur Utama BPD DIY Santoso Rohmad mengatakan, tidak menetapkan setoran minimal untuk tabungan Simpel Pandai. “Tabungan ini sangat sederhana dan mudah diakses. Tidak ada setoran minimal, dan tidak ada biaya apapun yang dibebankan,” katanya.

Ia berharap, seluruh siswa di DIY bisa memiliki tabungan tersebut karena sekaligus bisa dimanfatakan untuk mengedukasi siswa tentang dunia perbankan.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan, Gerakan Indonesia Menabung sudah dicanangkan di Alun-Alun Selatan pada awal 2010.

“Budaya hemat dapat diwujudkan dengan gemar menabung,” katanya yang kemudian mencontohkan masyarakat di China yang sangat gemar menabung.

Sultan HB X bahkan menyebut, budaya menabung oleh masyarakat China sudah dimulai saat negara tersebut belum menjadi negara maju. “Masyarakat di negara tersebut sangat disiplin menabung yang disertai dengan sikap dan kemauan bekerja keras untuk menghadapi berbagai kondisi yang tidak dapat diprediksi hingga maju seperti sekarang,” katanya.

Dalam pencanangan Gerakan Indonesia Menabung tersebut, juga diserahkan secara simbolis tabungan Simpel Pandai untuk perwakilan siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA di DIY.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019